Mohon tunggu...
Bambang Trim
Bambang Trim Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Penulis Pro Indonesia

Pendiri Institut Penulis Pro Indonesia | Perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia | Penyuka kopi dan seorang editor kopi.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Prakata Vs Kata Pengantar

17 Juli 2019   19:09 Diperbarui: 29 Juni 2021   22:54 7643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata pengantar diburu karena dianggap dapat menaikkan prestise atau nilai jual sebuah buku. Salah satu tokoh yang dulu kerap menuliskan kata pengantar dan dianggap sangat bernas adalah Jalaluddin Rakhmat, Amien Rais, Nurcholish Madjid, dan Gus Dur. 

Sewaktu menjadi direktur Penerbit MQS (MQ Corp), saya kerap dibanjiri permintaan kata pengantar Aa Gym untuk buku. Saya dan salah satu editor memenuhi permintaan tersebut "dengan menjadi Aa Gym"---tersebab tidak mungkin memenuhi semua permintaan itu langsung dari Aa Gym.

Tentu berbeda memberi kata pengantar dengan memberi testimoni atau endorsement. Kata pengantar perlu pendalaman dalam penulisannya sehingga terkadang lebih panjang dari prakata. Idealnya kata pengantar membantu memantik kegairahan pembaca membaca buku secara tuntas. Memang ada sih kata pengantar yang dibuat sekadar basa-basi.

***

Semoga tulisan ini menginsafkan pembaca bahwa berbeda antara prakata dan kata pengantar. Jika masih ada yang keliru, tentu saja dimaafkan karena memang tidak tahu. Sebagian besar dari kita memang tidak tahu. Namun, para trainer penulisan buku, guru penulis, dosen penulis, dan peneliti penulis semestinya tahu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun