Sambil berjalan menyusuri jalan Pemuda, saya memperhatikan rumah-rumah. Teryata masih ada rumah-rumah bergaya belanda. Salah satunya yang diggunakan oleh Yakult.
Karena keasyikan menikmati jalan, saya agak terlambat tiba di YLCC akhirnya saya disapa hujan sebentar, walau tidak sampai basah kuyup. Begitu sampai, kami langsung dipersilakan masuk. Dengan duduk mengelilingi meja panjang, Pak Boy kembali menjelaskan berbagai tempat-tempat Heritagi di depok.
Misalnya Lagere School yang sekarang sekolah dasar depok, jembatan Panus, taman utan raya, Taman pemakaman kristen di jalan kamboja, termasuk rumah keluarga Sardimoen di jalan pemuda no 52 yang saya lewati tadi. Rumah ini sering jadi lokasi syuting sinetron da film. Keren ya...
Akhirnya menjelang magrib, walking tour Heritage Depo  Depok  selesai. Saya senang sekali untuk jalan-jalan hari itu. Terima kasih Click, Kretoria, Pak Asep, Mas Ibnu, Pak Boy Loen, Bu Muthia, Mas Iksan, dan semua teman-teman lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H