Aku mengangguk, lalu berpamitan pada Mama. Kak Arul menyalakan mesin motornya. Aku melompat ke jok motor kakakku yang sudah kelas XII SMU itu.
Aku tiba di sekolah tepat pukul tujuh. Untung saja pintu gerbang belum dikunci. Sambil berlari aku menuju kelasku, kelas X. Buru-buru aku menuju bangkuku diurutan ke tiga. Eh kok ada cewek asing di sebelah bangkuku? tanyaku dalam hati sambil memerhatikan cewek itu.
Ya ampun..Aku sampai melompat karena terkejut. Cewek itu adalah Pevita Andina, artis remaja serba bisa yang sedang naik daun. Ia jago akting dan nyanyi. Aku punya CD albumnya. Sinetronnya juga suka aku tonton. Aku hapal semua lagu-lagunya.
"Hai.. aku Pevita Andina," Pevita memperkenalkan diri.
 suaranya lembut dan senyumnya manis sekali. Ia lalu melambaikan tangan padaku.
"Hai..." seperti tersihir aku menyahut sambil ikut melambaikan tangan.
"Kamu pasti Rena."
Aku mengangguk "Kita sebangku, ya?" tanyaku lugu.
kebetulan dua hari sebelum sakit cacar air, aku memang duduk sendiri, karena. Karla, teman sebangku dulu, pindah ke kota Pekanbaru.
Pevita mengangguk sambil melemparkan senyumnya lagi.
Wah.. kejutan yang menyenangkan. Padahal semalam aku tidak mimpi apa-apa. Aku terbangun saat jam bekerku yang berbentuk Hello Kitty berbunyi.