"Sudah begitu, Basofi masih suka main gila dengan 'wanita penjaja cinta' di luaran. Kematian mendadaknya pun terjadi akibat kegilaannya itu. Serangan jantung menghantamnya ketika ia berduaan dengan cewek lain di sebuah kamar hotel. "
Empatiku tiba-tiba mengalir deras terhadap Astuti. Rasa hormat dan ketaatannya terhadap perintah ibunya telah memangsa dirinya sendiri. Maka wajar jika ia sampai berkata, bahwa sebenarnya ia adalah seorang istri yang ngenes. Karena setiap saat harus "makan hatinya sendiri".
***
"Ayah, benarkah Bu Astuti itu adalah teman lama Ayah?" tanya Alba seusai makan malam. "Ya, benar! Beliau gak nyangka kalau kamu adalah anakku. Kata beliau, kamu adalah murid kesayangannya. Sebab itu, kamu harus lebih giat lagi belajarmu! Agar beliau tambah sayang lagi padamu."
"Siap Yah! Tapi sebenernya, beliau itu sudah punya suami atau belum, Yah?"
"Beliau sekarang ini berstatus janda tanpa anak. Suaminya meninggal dunia dua tahun yang lalu."
"Wah.... ya bagus dong!" sahutnya mesem, sambil mengacungkan jempolnya.
"Maksudmu?"
"Maksudku, Ayah dan beliau sudah sama-sama ngejomblo. Mestinya kan juga sama-sama rindu akan pasangan baru. Â Lagian, Ayah dan beliau kan sudah lama berteman baik. Bu Astuti pun kan juga cantik? Secantik Mama dulu. Lalu nunggu apa lagi? Dijadiin saja, Yah!"
"Apa kamu sendiri memang mau, menerima beliau jadi mama sambungmu?" tantangku.
"Ngapain kagak mau? Ya, mau banget dong! Orang beliau selama ini baik banget padaku."