"Sekarang, gantian aku yang nanyain kamu. Kapan ente married?"
"Aku sih belum jelas?" jawabku.
"Belum jelas apanya? Bukankah ente sudah punya calon?"
"Aku masih sibuk menata karirku dulu. Selain itu, meski aku dekat dengan dua orang cewek, tapi belum bisa disebut sebagai kekasih. Dengan si Lusi, aku memang belum sreg. Yang satunya, si Ambar, aku malah bingung terhadapnya."
"Kalau Lusi aku sudah tahu. Tapi kalau Ambar, Â dia itu siapa?" kejar Matius.
"Ambar itu ya adiknya Ibu Andreas yang paling bontot."
"Ngapain bingung? Kan dia dari keluarga yang sudah terbukti mapan dan terpandang? Siapa tahu mereka justru bisa mendukungmu penuh....."
"Justru karena Ambar adalah adik iparnya bosku, itu yang bikin aku canggung. Selain itu, umur dia itu sebayaku. Padahal aku ingin umur calon istriku nanti, minimal lima tahun di bawahku. Lebih muda lagi, lebih afdal."
"Yang kira-kira lebih cinta padamu siapa? Lusi atau Ambar?"
"Aku nggak tahu persis. Lusi memang lebih tenang dan pasif. Sebaliknya kalau Ambar kelewatan agresifnya. Mana yang lebih cinta, dan mana yang lebih baik, sekali lagi aku gak tahu. Yang jelas aku belum sreg terhadap keduanya."
***