"Kata beliau, hanya flu ringan saja. Jadi hanya perlu istirahat saja."
"Begini Pak Andre, pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak, karena sudah berkenan berkunjung ke rumah kami. Kebetulan hari ini, anak kami Maria Dahayu berulang tahun. Biasanya, memang Bapak Gembala yang rawuh dan mendoakannya. Tapi karena Panjenengan yang mewakili, sekarang waktu kami serahkan sepenuhnya kepada Panjenengan. Monggo!" Kata Budiman.
"Terima kasih Bapak! Sebelumnya saya mau tanya pada Mbak Maria. Kira-kira apa yang harus saya doakan?"
"Pertama bersyukur atas bertambahnya usia saya. Juga agar saya tetap sehat, terutama di saat pandemi seperti ini. Lalu agar usaha toko roti kami tetap eksis. Bahkan ke depan, bisa lebih berkembang lagi. Juga agar selalu diberkati Tuhan dalam membesarkan dan membimbing putri saya, Aryati Permatasari ini."
"Kami berdua yang sudah lansia ini, mohon didoakan juga Pak Pendeta!" pinta Ny. Budiman.
"Kalau saya, mohon Tuhan segera hentikan wabah corona ini. Supaya bisa belajar di sekolahan lagi, dan ketemu lagi dengan teman-teman setiap hari, seperti dulu. Yang terakhir, mohon agar saya cepet punya Papi baru, supaya Mami tidak kesepian lagi...." Celetuk Yati yang membuat semuanya jadi tertawa.
Sebelum berdoa, Pdt. Andre mengajak mereka menyanyikan sebuah lagu pujian. Dia sendiri yang mengiringi dengan petikan gitarnya. Kemudian pendeta muda ganteng itu mendoakan mereka dengan sepenuh hati. Â Bersamaan dengan itu, Â meneteslah air mata Maria. Air mata bahagia.
Setelah itu, makan malamlah mereka bersama dalam suasana penuh rasa syukur dan sukacita. Tapi ketahuilah, bahwa Maria Dahayu kerap kali mencuri-curi pandang terhadap Andre. Sebaliknya, Andre pun begitu juga. Rupaya ada gelombang khusus yang tengah menelusup dan menggetarkan hati keduanya.
***
Seharian berikutnya, hati Maria tak bisa lepas dari memikirkan hamba Tuhan muda tersebut. Wajah gantengnya yang murah senyum, berkali-kali muncul dalam ingatannya. Suaranya yang teduh ketika bicara, mengiang-ngiang kembali di  jiwanya. Tiba-tiba kerinduan untuk mencinta dan dicinta (yang setahun ini mati suri), kini terbit kembali....
"Mami ngelamun ya?" suara Aryati merobek angannya.