"Maksudnya, dengan peristiwa itu, Maria bisa terbantu atau termudahkan dalam menjawab cinta Raka."
Lalu Drs. Ilham Zhakarias menjelaskan. Bahwa Maria terbantu untuk segera bisa mengkonfirmasi Raka tentang hubungan mereka. Maria harus tegaskan, hubungan keduanya hanya sebatas hubungan pertemanan saja. Bukan hubungan asmara. Karena terus terang ayahnya tak menyetujuinya. Ia tak sudi berbesanan dengan seorang narapidana korupsi.
Selama ini, ia termasuk seorang yang dikenal sebagai pegiat gerakan anti korupsi. Apa jadinya, jika tiba-tiba ia berbesanan dengan seorang koruptor? Apa kata dunia?
***
Seminggu berikutnya, kedatangan Tante Irma (adik ibunya Maria), membawa badai yang makin menggoncang hati Maria. Menurut Tante Irma, Permadi itu ternyata adalah cucu dari pembunuh eyang kakungnya Maria sendiri.
Ketika Tante Irma menyampaikan berita yang mengejutkan itu, awalnya terjadi perdebatan yang panjang dan seru di keluarga itu. Namun setelah ditunjukkan beberapa bukti yang sahih, pada akhirnya semua bisa menerimanya. Hasilnya, semua anggota keluarga Ilham Zhakarias sepakat untuk menolak Permadi menjadi kekasih Maria.
Jiwa Maria hancur lebur dihantam realitas yang kejam tersebut. Untungnya, Maria belum sampai benar-benar mencintai keduanya. Masih sebatas rasa nyaman bila berduaan dengannya. Jadi rasa kecewanya, belum sampai ke level yang sangat berat.
***
Kini Maria hanya tinggal punya teman dekat Puguh saja. Apakah itu berarti Maria Ayudia bisa serta merta langsung mengharapkan cinta Puguh? Bukankah sikap Puguh belakangan ini, telah menyiratkan tanda-tanda cintanya?
Namun, ternyata masalahnya tidak sesederhana itu. Karena setelah menggenggam gelar ST, Puguh langsung resign dari posisinya sebagai sopir keluarga Ilham Zhakarias. Pemuda dewasa itu akan segera pergi ke Kutai Kartanegara untuk membangun hidup dan masa depannya di sana.
"Selamat jalan dan selamat berjuang Mas Puguh! Semoga Mas sukses dan diberkati Tuhan!"