Pertama, tentukan sasaran untuk membawa struktur ke dalam kekacauan. Kemampuan bernalar dan merencanakan membuat respons rasa takut tetap terkendali.
Dengan menghirup udara yang dalam, dan mengatur pernafasan kita, aktifkan otak PFC untuk meningkatkan kesadaran atau meminimalisasikan pikiran-pikiran otamatis bawah sadar kita.
Menghindar amygdala hijack ataupun mencegah cognitive shutdown seperti penjelasan sebelumnya. Sehingga tak larut dalam situasi dan kondisi yang mencekam, agar kita dapat berpikiran normal dan jernih. Berpikir sehat adalah berpikiran positif.
Kedua, latihan mental dan visualisasi sehingga pikiran dan tubuh kenyataannya sesuai dengan visi kita. Menjalankan skenario dalam pikiran secara alami sehingga kita akan merasakan lebih rileks, tidak tegang.
Sesuai dengan hukum kekalan energi listrik yang akan mengalir dengan sendirinya ke otak PFC kita, manakala kita mulai tenang dan rileks. Sehingga kita bisa berpikiran lebih rasional dan logis.
Ketiga, melakukan percakapan diri yang positif. Hindari pikiran-pikiran negatif, walaupun hanya selintas. Hilangkan pikiran-pikiran berburuk sangka. Percakapan diri yang positif dapat mengeliminasi respons ketakutan otak.
Berdasarkan kajian neuorsains, kita berbicara kepada diri kita sendiri antara 300 dan 1.000 kata per menit. Ketika kita menggunakan kata-kata dan pikiran yang positif, akan dapat membantu mengenyampingkan sinyal ketakutan yang berasal dari otak.
Keempat, kendalikan gairah kita melalui pernafasan tadi. Selain nafas yang lebih dalam dengan hitungan lebih teratur, sekarang dicoba dengan memperlambat hitungannya.
Sehingga dapat menenangkan dan meningkatkan aktivitas otak. Nafas panjang mendapatkan lebih banyak oksigen ke otak dan memungkinkan kita untuk membuat keputusan dengan kualitas yang lebih baik.
Rangkuman tips meningkatkan ketangguhan mental
Untuk meningkatkan ketangguhan mental, memang benar kita tidak harus menjadi tentara atau atlit juara dunia terlebih dahulu. Namun kita dapat belajar banyak dari mereka.