Historiografi yang baik tidak menciptakan mitos, menceritakan kisah pahlawan, atau membangun monumen besar. Historiografi yang baik memperlihatkan kesinambungan sejarah dan identitas sebagai fiksi. Dan hal ini memperlihatkan perjuangan politik untuk kelangsungan hal ini sebagai sebuah penyimpangan dari kebenaran, sebagai sebuah kebohongan.
Karena kebenaran dunia ini seringkali sangat tidak mengenakkan bagi mereka yang mencarinya. Jika saya melihat cukup lama ke dalam sejarah saya - sejarah saya sendiri, sejarah keluarga saya, sejarah komunitas saya, negara saya, komunitas agama saya, klub olahraga saya; dan semakin lama dan lebih teliti saya melihat, semakin banyak penuh warna dan beragam sehingga gambarnya menjadi aneh. Hal-hal yang dianggap remeh akan hilang.
Tapi itu tidak membuat ceritanya menjadi kurang dari ceritaku. Tidak: ceritanya mungkin menjadi aneh bagi saya karena pengamatan saya yang cermat, tetapi detailnya lebih kaya; dia lebih hidup; dia lebih manusiawi. Historiografi yang baik pasti memperhatikan detail, karena dengan detail ini pengetahuan saya tentang diri saya menjadi lebih beragam dan tidak monoton. Â Historiografi yang buruk sangatlah membosankan. Namun, historiografi yang baik berulang kali memberikan kejutan dengan nuansa liar kehidupan nyata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H