Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apa Itu Buddisme (22)

16 Oktober 2022   17:25 Diperbarui: 16 Oktober 2022   17:36 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin budaya barat memandang  Buddhisme   telah menjadi jenis terapi pragmatis dan non-metafisik yang mengurangi penderitaan. Tetapi seberapa yakinkah kita tentang pandangan ini, mengingat seberapa baik pandangan itu mencerminkan pemahaman diri pragmatis, anti-metafisika, terapeutik Barat postmodern sendiri?

Jika manusia tidak dapat melompati bayangan kita sendiri, haruskah manusia menyerah pada "salah tafsir" terhadap agama Buddha yang selalu mencerminkan prasangka kita sendiri? Atau apakah "Buddhisme" lebih baik dipahami sebagai sejarah interpretasi yang masih berlanjut? Interpretasi yang harus mencerminkan prasangka kita karena mencerminkan kebutuhan kita sendiri.

Citasi: Roger-Pol Droit,. 2003.,The Cult of Nothingness: The Philosophers and the Buddha., Chapel Hill: University of North Carolina Press.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun