Leopold adalah seorang naturalis, bukan filsuf. Ada banyak perdebatan ilmiah tentang apa sebenarnya yang ditegaskan oleh etika tanah Leopold dan bagaimana dia mempertahankannya. Pada intinya, etika tanah menegaskan (1) Â manusia harus melihat diri mereka sendiri sebagai anggota sederhana dan warga komunitas biotik, bukan sebagai "penakluk" tanah;Â
(2)  manusia harus memperluas pertimbangan etis untuk kumpulan ekologi ("tanah, air, tumbuhan, dan hewan"), (3)  perhatian etis utama kita tidak boleh dengan tanaman atau hewan individu, tetapi dengan fungsi yang sehat dari keseluruhan komunitas biotik, dan (4)  "ringkasan pepatah moral" dari etika ekologi adalah  kita harus berusaha untuk melestarikan integritas, stabilitas, dan keindahan komunitas biotik.
Di luar ini, para sarjana tidak setuju tentang seberapa jauh Leopold menolak pendekatan tradisional yang berpusat pada manusia terhadap lingkungan dan bagaimana secara harfiah dia bermaksud menerapkan prinsip moral dasarnya. Mereka  memperdebatkan apakah Leopold mendasarkan etika tanahnya terutama pada kepentingan yang berpusat pada manusia, seperti banyak bagian diÂ
Sebuah Almanak  atau apakah itu memberi bobot signifikan pada nilai intrinsik alam. Seorang mahasiswa terkemuka Leopold, J. Baird Callicott, Â
telah menyarankan  Leopold mendasarkan etika tanahnya pada berbagai klaim ilmiah, termasuk pandangan Darwin tentang etika yang berakar pada kasih sayang khusus untuk kerabat dan kerabat, pandangan Copernicus tentang manusia sebagai anggota alam yang sederhana. dan kosmos, dan penemuan ekologi modern  ekosistem adalah keseluruhan yang kompleks dan saling terkait.  Â
Namun, interpretasi ini baru-baru ini ditentang oleh Roberta Millstein, yang telah menawarkan bukti  pengaruh Darwin terhadap Leopold tidak terkait dengan pandangan Darwin tentang sentimen moral, melainkan dengan pandangan Darwin tentang saling ketergantungan dalam perjuangan untuk eksistensi. Â
 Etika lahan ekosentris Leopold populer saat ini di kalangan pencinta lingkungan arus utama karena beberapa alasan. Tidak seperti pendekatan lingkungan yang lebih radikal seperti deep ecology atau biosentrisme, pendekatan ini tidak membutuhkan pengorbanan besar dari kepentingan manusia.Â
Leopold tidak percaya, misalnya, Â manusia harus berhenti makan, berburu, atau bereksperimen pada hewan. Â tidak menyerukan pengurangan besar-besaran populasi manusia, atau membiarkan manusia mengganggu alam hanya untuk memenuhi kebutuhan vital manusia (terlepas dari biaya ekonomi atau manusia).Â
Sebagai etika lingkungan, etika tanah Leopold adalah pandangan yang relatif moderat yang berusaha mencapai keseimbangan antara kepentingan manusia dan lingkungan alam yang sehat dan beragam secara biotik.
Pemahaman terkait telah dibingkai sebagai tanah global sebagai milik bersama. Dari sudut pandang ini, keanekaragaman hayati dan penyimpanan karbon terestrial, elemen mitigasi perubahan iklim, adalah barang publik global. Oleh karena itu, bumi harus diatur dalam skala global sebagai milik bersama, yang membutuhkan kerjasama internasional yang lebih besar dalam pelestarian alam.