Bagi kaum Romantik, kodrat manusia tidak dapat lagi dipandang terpisah dari kodrat lainnya. Keheranan dan kekaguman kita pada keindahan alam yang belum dibudidayakan untuk selanjutnya dilihat oleh banyak orang sebagai konfirmasi dari kesatuan keberadaan.
Dalam pandangan dunia Romantis, Tuhan panteisme  dijelaskan oleh Baruch Spinoza ("Tuhan atau Alam") menjadi lebih masuk akal daripada Tuhan yang transenden dalam tradisi Ibrahim.***
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!