Bagi kaum Romantik, kodrat manusia tidak dapat lagi dipandang terpisah dari kodrat lainnya. Keheranan dan kekaguman kita pada keindahan alam yang belum dibudidayakan untuk selanjutnya dilihat oleh banyak orang sebagai konfirmasi dari kesatuan keberadaan.
Dalam pandangan dunia Romantis, Tuhan panteisme  dijelaskan oleh Baruch Spinoza ("Tuhan atau Alam") menjadi lebih masuk akal daripada Tuhan yang transenden dalam tradisi Ibrahim.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!