Sekarang, dengan interpretasi baru; kita diajari  semua sensasi sama-sama benar, dan  semua dengan setia mewakili X besar. Jika semuanya [50] sama benarnya, itu sama saja dengan seolah-olah semuanya palsu; tidak ada satu sensasi dapat memiliki hak istimewa atas yang lain, tidak ada yang bisa lebih benar daripada yang lain, tidak ada yang mampu menjelaskan yang lain, tidak ada yang dapat merebut sendiri hak tunggal untuk mewakili esensi materi; dan dengan demikian kita menemukan diri kita, dalam kasus ini, seperti pada pendahulunya, di hadapan kesulitan yang tak dapat diatasi untuk menciptakan sintesis dengan unsur-unsur heterogen.
Semua yang telah dikatakan di atas diringkas dalam poin-poin berikut: -
1. Dari dunia luar, kita hanya tahu sensasi kita. Semua sifat fisik materi menentukan sendiri bagi kita menjadi sensasi, saat ini, masa lalu, atau mungkin. Kita mungkin tidak mengatakan  melalui perantara, dengan sarana sensasi, kita mengetahui sifat-sifat ini, karena itu berarti  sifat-sifat itu berbeda dari sensasi. Objek bagi kita dalam kenyataannya hanya kumpulan sensasi.
2. Sensasi itu milik organ-organ indera yang berbeda --- penglihatan, pendengaran, sentuhan, pengertian otot, & c. Apapun yang dipengaruhi indra, satu sensasi memiliki hak yang sama dengan yang lain, dari sudut pandang kognisi objek eksternal. Tidak mungkin untuk membedakan mereka menjadi subyektif dan obyektif, dengan memberikan perbedaan ini arti  sensasi tertentu [51] mewakili objek sebagaimana adanya, sementara yang lain hanya mewakili cara perasaan kita. Ini adalah perbedaan tidak sah, karena semua sensasi memiliki kondisi fisiologis yang sama, kegembiraan saraf sensorik, dan hasil dari sifat-sifat saraf ini ketika distimulasi.
3. Akibatnya, tidak mungkin bagi kita untuk membentuk konsepsi materi dalam hal pergerakan, dan untuk menjelaskan dengan modalitas pergerakan sifat-sifat tubuh; karena teori ini sama dengan memberi pada sensasi tertentu, terutama sensasi otot, hegemoni atas yang lain. Kita tidak dapat menjelaskan, kita tidak memiliki hak untuk menjelaskan, satu sensasi dengan sensasi yang lain, dan teori mekanis materi hanya memiliki nilai simbol.
KAKI:Â
[10] Lihat hlm. 22, Â sup. - Ed. Â
[11] Lihat Pemeriksaan JS Mill untuk Sir Wm. Filsafat Hamilton, Â psl. xp 176, et. seq.
[12] Lihat hlm. 18, Â sup. - Ed.
 BAB I DISTINGSI ANTARA KOGNISI [13] DAN TUJUANNYAÂ