Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat Manusia dan Kejahatan [14]

27 Desember 2019   19:59 Diperbarui: 27 Desember 2019   20:00 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsuf Italia Cesare Beccaria adalah salah satu dari kriminolog modern awal. Dia termasuk kelompok filsuf yang mengembangkan aliran pemikiran yang disarankan oleh para filsuf Pencerahan yang disebut teori klasik. Para pemikir ini percaya bahwa penjahat, sebagai makhluk dengan kehendak bebas, hanya membuat keputusan yang tampaknya sesuai dengan kepentingannya. Pandangan semacam itu menjadi landasan bagi teori pilihan rasional zaman modern. Dia percaya respon masyarakat yang benar adalah membuat perilaku kriminal kurang diinginkan dengan hukuman yang sesuai, meskipun Beccaria menentang hukuman mati.

Pada tahun 1885, kata "kriminologi" pertama kali digunakan oleh Raffaele Garofalo, seorang profesor hukum Italia yang percaya bahwa perilaku kriminal harus dipelajari melalui metode ilmiah. Dia dianggap sebagai "bapak" dari lapangan. Karyanya menandai awal studi modern tentang perilaku ilegal.

Pemikir terkemuka sering secara historis mengembangkan aliran pemikiran untuk menjelaskan dan memahami perilaku dan kegiatan kriminal, hanya untuk digantikan oleh aliran pemikiran lain di kemudian hari. Teori-teori ini dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori: teori biologi, teori psikologi, dan teori sosiologis. Berikut ini adalah deskripsi singkat dari beberapa teori utama dalam setiap kategori.

Teori Biologis;Teori Atavisme - Teori ini berkembang pada abad ke-19 pada masa-masa awal kriminologi sebagai penolakan terhadap teori klasik. Kriminolog Italia Ceasare Lombroso percaya perilaku kriminal dapat diprediksi oleh karakteristik fisiologis seseorang. Dia berpikir bahwa struktur wajah seseorang, posisi garis rambut, dan fitur biologis lainnya dapat menunjukkan kemungkinan tindakan anti-sosial. Karena sifat-sifat ini sering diwariskan, Lombroso menyimpulkan bahwa orang-orang ini "dilahirkan sebagai penjahat." 

Akhirnya, teori ini tidak disukai oleh para peneliti kemudian, karena tampaknya subyektif dan cenderung pembenaran diskriminasi. Teori Kromosom - Setelah Perang Dunia II, para peneliti terus mencari penyebab biologis dari perilaku kriminal di bidang genetika. Mereka menemukan bahwa beberapa pria memiliki kromosom Y ekstra, yang mengarah pada peningkatan kadar testosteron. 

Para pendukung teori ini menyarankan bahwa kadar hormon yang lebih tinggi ini mengarah pada agresi dan kekerasan, yang mengakibatkan aktivitas ilegal. Evaluasi ilmiah yang luas belum dapat memverifikasi hipotesis ini. Teori Neurokimia - Ini adalah teori bahwa kadar neurotransmiter di otak dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan kegiatan kriminal. 

Para ilmuwan telah memeriksa tiga bahan kimia otak utama untuk kemungkinan hubungan: serotonin, dopamin, dan norepinefrin. Sementara tingkat rendah dari dua yang pertama dikaitkan dengan pelanggaran hukum, tingkat norepinefrin yang lebih tinggi dapat dihubungkan dengannya. Namun, penelitian belum dapat menetapkan bahwa ini adalah penyebab langsung dari tindakan tersebut.

Teori Psikodinamik - Teori ini didasarkan pada karya Sigmund Freud. Dia percaya bahwa kepribadian seseorang terdiri dari tiga komponen: id, ego, dan superego. Jika seseorang mengalami konflik antara ketiga elemen ini, itu menyebabkan ketidakseimbangan secara psikologis. Untuk mengatasi ketegangan ini, seseorang dapat mengadopsi mekanisme koping yang menyebabkannya bertindak secara kriminal. Kritik terhadap teori ini menunjukkan bahwa sulit untuk menguji melalui penelitian ilmiah yang objektif.

Teori Perilaku - Teori ini percaya  perilaku kriminal disebabkan oleh belajar gaya hidup seperti itu dari lingkungan seseorang dan model peran kriminal. Edwin Sutherland, seorang sosiolog Amerika, adalah pendukung awal pendekatan semacam itu. Ada banyak penelitian dalam bidang pemikiran ini, yang telah menghasilkan banyak dukungan untuk pendekatan ini.

Teori Kognitif - Teori ini didasarkan pada karya psikolog Prancis Jean Piaget, yang mengajarkan bahwa manusia normal harus maju melalui tiga tingkat perkembangan moral untuk dapat hidup dan bertindak secara moral. Albert Ellis dan Aaron Beck adalah pemimpin dari pendekatan ini, yang percaya bahwa para penjahat berperilaku salah karena mereka belum mengembangkan kemampuan penilaian moral mereka.

Strain Theory - Pendukung teori ini percaya bahwa orang bertindak kriminal sebagai akibat dari reaksi terhadap ketegangan atau stres. Reaksi ini berfungsi untuk melepaskan stres ini. Ada dua penyebab umum ketegangan semacam itu. Pertama, seseorang dapat mengalami ketegangan ketika orang lain menghambat pencapaian suatu tujuan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun