Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat Manusia, dan Penjahat [1]

27 Desember 2019   01:50 Diperbarui: 27 Desember 2019   04:31 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Klasifikasi fisiknya tentang penjahat terlahir termasuk tengkorak kecil, rongga mata besar, dahi yang cekung, benjolan di bagian bawah kepala bagian belakang. Secara psikologis, ia mengatakan mereka tidak peka, impulsif, dan tidak memiliki perasaan apa pun. rasa bersalah.

Seperti penjahat terlahir, mereka juga memiliki rahang yang menonjol. Wajah mereka  asimetris. Tapi mereka bisa diidentifikasi melalui perilaku, bukan penampilan. Mereka tampak aneh gila, bahkan sejak anak usia dini.

Lombroso semacam epilepsi sebagai tanda kriminalitas. Menurutnya, epilepsi kriminal itu malas, penyayang binatang, perusak, dan sia-sia. Lombroso mengatakan   mereka memiliki kecenderungan bunuh diri dan  bersama dengan orang-orang dungu moral, mereka adalah satu-satunya yang mencoba melakukan kejahatan dengan orang lain.

"The Criminal Man", pertama kali diterbitkan pada tahun 1876, Lombroso mengembangkan teorinya tentang antropologi kriminal untuk menjelaskan mengapa orang melakukan kejahatan. Teorinya menunjukkan  ada perbedaan mendasar antara pelaku dan bukan pelaku. Lebih khusus lagi, menurut Lombroso, penjahat terlahir memiliki karakteristik fisik atau kelainan tertentu yang membuat mereka berbeda.

Cesare Lombroso menyebut kelainan ini sebagai karakteristik atavistik. Atavistik berasal dari kata "avatus", yang berarti leluhur dalam bahasa Latin. Menurutnya, kelainan fisik yang disebabkan oleh pelaku karena pelaku adalah produk dari tahap awal evolusi manusia, suatu tahap di mana manusia dan kera yang lebih primitif ada. Dengan demikian, pelaku pada dasarnya adalah kemunduran ke fase awal sejarah manusia.

Terhubung dengan ide karakteristik atavistic adalah ide degenerasi. Menurut Lombroso, pelaku memiliki karakteristik fisik dan mental manusia primitif tertentu, dan mereka melakukan kejahatan karena kelainan biologis ini.

Ide-ide Lombroso didasarkan pada penelitiannya sendiri. Salah satu hal yang ia ketahui adalah ia melakukan studi yang sangat rinci tentang orang, dan terutama studi tentang tubuh orang. Berbeda dari banyak orang lain peneliti Lombroso mulai secara langsung mempelajari pelaku dan mengukur dan mendokumentasikan karakteristik tubuh mereka.

Sepanjang hidupnya, ia dan murid-muridnya mempelajari ribuan orang. Mereka mempelajari berbagai jenis orang, yaitu pelanggar, bukan pelanggar, dan juga orang-orang yang sakit jiwa. Dan mereka tidak hanya mempelajari orang-orang yang masih hidup, tetapi mereka juga melakukan otopsi pada orang yang sudah meninggal, misalnya untuk mempelajari tengkorak dan otak mereka.

Contoh-contoh yang diukur Lombroso adalah tinggi badan, berat badan, rentang lengan, tinggi badan rata-rata saat duduk, ukuran tangan, leher, paha, kaki, dan kaki, warna mata, dan sebagainya.

Menurut Lombroso, pelaku adalah tipe manusia yang istimewa; pelaku bukanlah manusia yang tidak normal, tetapi benar-benar tipe manusia yang berbeda. Tipe manusia yang berbeda ini memiliki berbagai karakteristik fisik yang membuatnya berbeda dari orang-orang "biasa". Beberapa contoh karakteristik fisik ini adalah wajah asimetris, rahang besar, lengan terlalu panjang, dan epilepsi. 

Orang-orang yang memiliki sifat-sifat ini bersifat atvistik dan karenanya bersifat kriminal. Lombroso bahkan berpikir  seseorang dapat mengenali berbagai jenis pelaku kejahatan, dengan pencuri memiliki karakteristik fisik yang berbeda dari pelaku kekerasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun