Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Isi Otakmu [1]

12 Desember 2019   16:09 Diperbarui: 12 Desember 2019   16:18 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tujuan dari umpan balik adalah untuk membuat otak terus-menerus mendapat informasi tentang apa yang terjadi dalam sistem yang dikontrolnya. Informasi tentang penguatan memberikan refleks yang dikondisikan suatu tujuan yang relatif dengan memicu di otak suatu mekanisme untuk menilai jalannya tindakan dan hasilnya. Aktivitas otak adalah proses pensinyalan. Atas dasar pembentukan koneksi sementara sinyal dari lingkungan eksternal dan internal menjadi pendahulu dari kebutuhan yang semakin dekat  untuk makanan, seks, pertahanan, dan sebagainya  atau kepuasannya. 

Prinsip sinyalisasi sangat penting dalam kehidupan hewan dan manusia. Efek dari sinyal mempersiapkan organisme untuk tindakan kepuasan yang akan datang dari beberapa kebutuhan atau untuk perjuangan untuk bertahan hidup. Refleksi antisipatif mendekati realitas ini terjadi pada hewan dalam bentuk elementer aktivitas mental - sensasi, persepsi, representasi, dan pemikiran dalam hal situasi atau gambar. 

Pavlov menyebut kesan indra ini sebagai sistem sinyal pertama. Di manusia, tindakan antisipatif terjadi, jadi Pavlov memberi tahu kita, melalui interaksi dua sistem sinyal, yang kedua, sistem bicara, dominan. Menurut teori Pavlov, sistem sinyal pertama pada manusia dinaikkan ke level yang berbeda secara kualitatif dan dikondisikan secara sosial.

Sebagai sistem kontrol dengan kompleksitas besar, otak dirancang tidak hanya untuk menerima, menyimpan, dan memproses informasi, tetapi juga untuk membuat prognostik, merencanakan tindakan, melakukan kontrol aktif terhadap perilaku yang dimaksudkan untuk mengatasi tugas-tugas praktis atau teoretis. 

Proses otak, bioenergi tidak dapat ditambang tidak hanya oleh akumulasi pengalaman tetapi juga oleh pemrograman turun temurun (termasuk impuls naluriah), tidak hanya oleh faktor saat ini dari lingkungan internal dan eksternal, tetapi juga oleh masa depan, peristiwa yang akan datang, yang belum ada tetapi yang memiliki pengaruh menentukan pada aktivitas otak. Masa depan dengan demikian menentukan tindakan saat ini. Otak melakukan tidak hanya fungsi reaktif tetapi juga probabilistik, prognostik, yang membuatnya mampu mengendalikan perilaku.

Demikianlah ringkasan singkat dari proses-proses material yang menghasilkan aktivitas mental, kesadaran, tetapi proses-proses material ini tidak boleh diidentifikasikan dengan isi kesadaran. Dunia kesadaran adalah fenomena spiritual dan intelektual.

Kesadaran sebagai fenomena ideal. Pada zaman kuno konsep mental belum dipilih sebagai sesuatu yang secara kualitatif berbeda dari materi. Beberapa pemikir menganggap jiwa sebagai kondisi api, yang lain sebagai gerakan atom. Konsep ideal, diakui dalam bentuk mistik, pertama kali diucapkan oleh Plato, yang berbicara tentang jiwa dan ranah objektif pemikiran murni dan keindahan. Konsep ideal dalam bentuk absolut (sebagai roh, sebagai dewa dan jiwa) kemudian muncul dalam agama Kristen, dan pada bidang filosofis, di Descartes, yang memperlakukan prinsip spiritual sebagai esensi independen.

Fenomena mental terutama bersifat reflektif; idealisme mereka adalah turunan.

Dokter bedah melihat otak bukan sebagai nyala spiritual tetapi sebagai materi abu-abu. Ia dihadapkan dengan struktur morfologis dan proses fisiologis. Mental cenderung menghilang dari bidang penglihatannya, sama seperti sebuah kata tampaknya menghilang ketika kita mengabaikan artinya. 

Namun, ini tidak berarti kesadaran itu tanpa tubuh, tidak berwujud, ideal: itu adalah sesuatu yang ada bukan dalam realitas objektif, tetapi hanya dalam persepsi, dalam representasi, dalam imajinasi dan pemikiran. Yang ideal pada dasarnya berbeda dari materi. Bahkan, itu bahkan dapat dianggap sebagai kebalikannya. Jika kita hanya memikirkan atau membayangkan sesuatu, bukan berarti itu sudah menjadi kenyataan.

Materi memiliki keberadaan dan pengembangan yang benar-benar independen. Namun, keberadaan dan pengembangan cita-cita hanya relatif independen. Ini menunjukkan pemikiran itu tidak ada dengan sendirinya tetapi dalam hubungan yang erat dengan dan ketergantungan pada objek dan subjeknya. "Jiwa" menderita, tetapi otaklah yang dirawat. Ini, tentu saja, tidak mengesampingkan pentingnya perawatan terapi kejiwaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun