Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Aristotle: Wamena dan Krisis Kepemimpinan di Indonesia

2 Oktober 2019   02:29 Diperbarui: 2 Oktober 2019   03:24 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memetakan kuadran   ke dalam kerangka Can-Do Wisdom, pendekatannya dirangkum sebagai berikut: [1] I Can kuadran : Menumbuhkan kesadaran tanggung jawab pribadi, dan kebajikan melalui meditasi, kontemplasi, refleksi, manajemen diri. [2] I Do kuadran : Pengembangan praktik dan tindakan yang bertanggung jawab & perilaku etis melalui pelatihan, pelatihan, pengetahuan, pembelajaran, kompetensi.  [3] Manusia Dapat kuadran : Menumbuhkan komunitas organisasi & budaya tanggung jawab, melalui keputusan, nilai, norma,  Pengembangan Personil / Pengembangan  berdasarkan konsensus. [4] Kuadran We Do : Pengembangan sistem tanggung jawab, melalui pelembagaan, aturan, pedoman kebijakan. kodeks, prosedur audit, sumber daya.

Metode analisis ini,   adalah contoh yang sangat baik tentang bagaimana Aristotle akan mendekati masalah-masalah ini berdasarkan pada kebijaksanaan praktis pada Negara krisis.  Meskipun Aristotle hidup di zaman yang berbeda, tulisan-tulisannya tentang etika dan kebajikan pemimpin Indonesia  dengan beberapa adaptasi pada zaman manusia saat ini   sangat relevan saat ini terutama  pada kasus Wamena Papua.//

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun