Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Analisis Literatur Abensour, Demokrasi Melawan Negara

26 September 2019   22:44 Diperbarui: 26 September 2019   22:59 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komune Paris adalah "pemberontakan permanen melawan aparatur negara, dengan ramalan, seolah-olah, setiap jatuh di bawah cengkeraman kekuasaan Negara apa pun nama atau kecenderungannya akan segera menandakan hukuman mati." 

 menemukan hubungan antara Kritik dan karya Marx selanjutnya tentang Komune Paris menjadi menarik. Namun, Abensour terlalu banyak mengakui masalah pemecahan epistemologis Althusser ketika ia menentang teks-teks politik dengan teks-teks ilmiah.

Faktanya, kerangka kerja interpretasi Abensour diskusi tentang "hermeneutika emansipasi" Marx dan orientasi politik harus sama-sama berlaku untuk kritik ekonomi politik. Selain pertanyaan politik, kita harus menyelidiki cara-cara di mana Marx mengubah ekonomi politik menjadi senjata, sebagaimana Harry Cleaver menyebutnya, dari emansipasi kelas pekerja.

Ketika Abensour menggarisbawahi bagaimana Kritik menunjukkan ketika "demokrasi berkembang dan mengalami kepenuhan hidup yang nyata, Negara berkurang," kita harus menyelidiki bagaimana, "ketika demokrasi berkembang dan mengalami kepenuhan hidup yang nyata, kekuatan kapitalisme berkurang." 

Namun demikian, Demokrasi Abensour Melawan Negara adalah pertimbangan ulang penting dari Marx politik.

Daftar Pustaka:

Miguel Abensour, Democracy Against the State: Marx and the Machiavellian Moment. Trans. Max Blechman and Martin Breaugh. Cambridge: Polity Press, 2011;

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun