Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Analisis Literatur, Grundlegung zur Metaphysik der Sitten [11]

4 Desember 2018   00:42 Diperbarui: 4 Desember 2018   02:44 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alasan yang paling bisa ditunjukkan adalah fakta  kausalitas mengatur dunia penampilan bukan berarti   tidak bisa bebas seperti dalam diri   sendiri. Akal budi juga tidak dapat menjelaskan mengapa berperilaku moral membuat   merasa baik. 

Semua yang dapat   ketahui adalah  moralitas tidak didasarkan pada perasaan ini, karena perasaan ini adalah pengalaman; mendasarkan pengertian moral   pada suatu pengalaman akan menjadi heteronomi, sedangkan moralitas membutuhkan otonomi. Dengan demikian gagasan kebebasan adalah satu-satunya dukungan yang dapat memberikan alasan moralitas dan imperatif kategoris.

Ketika akal mencari pengetahuan,   hanya dapat melakukannya dengan menentukan kondisi yang diperlukan di mana sesuatu dimungkinkan. Proses ini menghasilkan kemunduran yang tak terbatas: satu hal dimungkinkan karena kondisi-kondisi tertentu, yang dimungkinkan karena kondisi-kondisi 

tertentu dan seterusnya. Alasan melarikan diri dari ketidakterbatasan ini dengan mencari imperatif tanpa syarat. Akibatnya, tidak terganggu  ia tidak dapat memberikan penjelasan untuk imperatif tanpa syarat yang diterimanya dari moralitas dan gagasan kebebasan. Memang, jika akal dapat memberikan penjelasan bersyarat untuk kebebasan, itu bukan kebebasan, karena kebebasan harus tanpa syarat..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun