Alasan yang paling bisa ditunjukkan adalah fakta  kausalitas mengatur dunia penampilan bukan berarti  tidak bisa bebas seperti dalam diri  sendiri. Akal budi juga tidak dapat menjelaskan mengapa berperilaku moral membuat  merasa baik.Â
Semua yang dapat  ketahui adalah  moralitas tidak didasarkan pada perasaan ini, karena perasaan ini adalah pengalaman; mendasarkan pengertian moral  pada suatu pengalaman akan menjadi heteronomi, sedangkan moralitas membutuhkan otonomi. Dengan demikian gagasan kebebasan adalah satu-satunya dukungan yang dapat memberikan alasan moralitas dan imperatif kategoris.
Ketika akal mencari pengetahuan, Â hanya dapat melakukannya dengan menentukan kondisi yang diperlukan di mana sesuatu dimungkinkan. Proses ini menghasilkan kemunduran yang tak terbatas: satu hal dimungkinkan karena kondisi-kondisi tertentu, yang dimungkinkan karena kondisi-kondisiÂ
tertentu dan seterusnya. Alasan melarikan diri dari ketidakterbatasan ini dengan mencari imperatif tanpa syarat. Akibatnya, tidak terganggu  ia tidak dapat memberikan penjelasan untuk imperatif tanpa syarat yang diterimanya dari moralitas dan gagasan kebebasan. Memang, jika akal dapat memberikan penjelasan bersyarat untuk kebebasan, itu bukan kebebasan, karena kebebasan harus tanpa syarat..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H