Mohon tunggu...
Baladewa Arjuna
Baladewa Arjuna Mohon Tunggu... -

Think....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemahaman Lugu Habib Rizieq Soal Yesus yang "Diperanakkan"

28 Desember 2016   12:23 Diperbarui: 28 Desember 2016   12:57 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sama seperti halnya itu, maka PARA ULAMA MUSLIM-pun sedang bergulat dengan pengertian bagaimana menjelaskan ketauhidan Alloh dengan segala sifat-sifatNya (yang plural) itu, atau dengan keberadaan Al-Quran atau Ummul Kitab sebelum ada ruang dan waktu dan ciptaan? Bagaimana menjelaskannya tanpa ada kontradiksi satu sama lain. Sampai saat ini, usaha para ulama itu, sama seperti para theolog Kristen dalam menjelaskan soal Trinitas dan sama seperti para ahli fisika yang belum bisa merumuskan suatu “theory of everything” bagi paradox ini. Di bagian tertentu mungkin bisa dijelaskan dengan cukup baik, tetapi di bagian lain menyiratkan kontradiksi dan misteri.

.

Terakhir, saya kutipkan kata-kata dari H.P. Owen berikut ini soal Trinitas:

"The doctrine of the Trinity reconciles the paradoxical affirmations that God is self-sufficient and that He is love." – H.P. Owen

.

Trinitarian theology adalah upaya terbaik dari orang Kristen untuk menjelaskan tentang “SESUATU” yang lebih besar dari diri mereka sendiri. Dan boleh dikatakan, Trinitarian theology adalah “theory of Everything” nya orang Kristen yang mendasari semua doktrin dan penjelasannya sehingga seluruh kitab, mulai dari Kitab Taurat Musa (Kejadian/Genesis) sampai kepada kitab Wahyu Yesus kepada Yohanes (Revelation), seluruhnya ada 66 kitab dari 40 penulis dalam rentang waktu penulisan 1500 tahun, dapat terjelaskan dengan baik.

.

Semoga Habib Riziea mendapat pengertian soal istilah “diperanakkan” dalam pengertian yang penuh, termasuk konsekuensi logisnya dengan doktrin Trinitas. Dan semoga Habib juga bisa mendapat hidayah dari Yesus yang ditertawakannya itu. Amin.

Arjuna Baladewa – Desember 2016.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun