Mohon tunggu...
Baladewa Arjuna
Baladewa Arjuna Mohon Tunggu... -

Think....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemahaman Lugu Habib Rizieq Soal Yesus yang "Diperanakkan"

28 Desember 2016   12:23 Diperbarui: 28 Desember 2016   12:57 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apa Habib masih belum ngerti juga? Gini neeh…..Bagi Kristen, Sang Firman Allah lahir/nuzul sebagai manusia bernama Yesus (kalimat Allah); Dalam Islam, Firman Allah diturunkan/nuzul sebagai kitab bernama Al-Quran. Lalu kalian tetap tertawa………tetapi apa yang kalian tertawakan?

.

Arti istilah khususdalam kekristenan: ‘BEGOTTEN’ atau DIPERANAKKAN/Monogenes/Embodiment/perwujudan (tetapi bukan dalam artian fisikal seperti pengertian lugu Habib) adalah untuk membedakannya dengan ‘CREATED/CREATION’ (diciptakan/ciptaan). Bila anda seorang pematung maka anda menciptakan patung, bukan memperanakkan patung. Sebab memperanakkan menunjukkan sesuatu yang SAMA JENISNYA. Patung tidak sama jenis dengan manusia pembuatnya. Tetapi anak berarti sama jenisnya dengan bapa-nya. Lain pribadinya tetapi sama jenisnya (monogenes).

.

Oleh karena itu, baik “inkarnasi/diperanakkan” ataupun “nuzul” adalah istilah yang menyiratkan bahwa baik Yesus maupun Quran bukanlah sesuatu ciptaan (makhluk fana), melainkan eternal. Yaitu sudah ada bersama2 dengan Allah sebelum ada ruang dan waktu dan segala ciptaan. Yesus nuzul melalui Maria, sedangkan Quran nuzul melalui Muhammad via “Roh Kami” (yang ditafsirkan sebagai Jibril).

.

Orang-orang Kristen masih cukup waras sehingga tidak pernah mengejek: “Hei lihat itu, Quran ada di dalam IBU dari segala kitab (Ummul Kitab/Lauh Mahfuz), berarti Quran juga diperanakkan ke dunia ini? LALU SIAPA BIDANNYA..hahahaha…?”

.

Kristen masih cukup waras untuk mengerti bahwa itu adalah terminology khusus yang dipakai untuk menggambarkan sesuatu konsep yang akan memerlukan penjelasan panjang bila tidak menggunakan istilah-istilah tertentu itu (nuzul, inkarnasi, diperanakkan, embodiment, ataupun istilah-istilah lain yang sejenis).

.

Bila Firman Allah bukanlah ciptaan (dan dibenarkan juga dalam theologi islam), maka adalah logis bila Kristen memandang Yesus (sang Kalimat Allah ini) sebagai SOSOK ILAHIAH. Istilah “TRINITAS” di dalam kekristenan adalah juga konsekuensi logis bila sang Firman Allah (Yesus) ini adalah bukan ciptaan, maka Dia adalah juga Yang Ilahi. Bila Yang Ilahi (Yesus/Kalimatullah) ini sudah ada bersama2 dengan Allah (BAPA) sebelum segala ciptaan ada, maka di dalam kekekalan (bersama2 dengan Roh Kudus/Roh Allah) ADA 3 YANG KEKAL sebelum ada ruang dan waktu. ITULAH TRINITAS – memangnya apa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun