Mohon tunggu...
Bala Gibran Banyumas
Bala Gibran Banyumas Mohon Tunggu... Penulis - wiraswasta

Isilah Form Pendaftaran Keanggotaan Bala Gibran Banyumas dengan mengisi Google Form berikut: https://forms.gle/K9kVQqspTCFx2unY8

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perencanaan Gerakan Anak Muda Bangkit Banyumas

26 November 2023   01:08 Diperbarui: 26 November 2023   03:04 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: semarak.co

Sebuah Cerpen berjudul Perencanaan Gerakan "Anak Muda Bangkit Banyumas"

Oleh : Bala Gibran Banyumas

 

Cerpen fiktif  ini berisi obrolan antara Bala Gibran Banyumas, Pemerintah dan Rakyat Banyumas dalam mengkritisi Pembangunan Banyumas.  Sebagai Masyarakat yang berbudaya cablaka dan kentel menunjukkan kehidupan yang lengkap dan menyenangkan mencerminkan semangat kerakyatan serta kebudayaan lebih terbuka terus terangi.

Dua minggu setelah menguras kopi di Warung Kopi Kluthuk Banyumas, suasana hati Bala Gibran dan warga desa berubah seiring dengan munculnya ide brilian. Mereka mulai merencanakan gerakan "Anak Muda Bangkit Banyumas", sebuah petualangan yang melibatkan anak-anak muda, Pemerintah, dan tentu saja, Bala Gibran yang penuh semangat.

Bala Gibran: "Dalam mengkritik Pembangunan banyumas, kita perlu fokus pada tiga hal: infrastruktur, pertumbuhan permukiman, dan inovasi ekonomi. Kalian setuju?"

Warga Desa 2: "Setuju! Tapi gimana caranya biar anak muda mau ikut...lurrr?"

Bala Gibran: "Kita buat acara seru, deh! Misalnya, lomba desain proyek infrastruktur, kegiatan bersih-bersih desa, dan workshop inovasi ekonomi."

Warga Desa 3: "Bala, kamu kreatif banget! Kapan acaranya?"

Bala Gibran: "Besok! Kita sebarkan info secepat kilat. Ini peluang emas buat kita, teman-teman!"

Gembes : "waduh jan...pasir gari ngeruk nang kali serayu...infrastruktur kok masih kurang ya...hehehhe"

Sincan : "Ujarku wong banyumas wonge kreatif...bukan kereatif...kok inovasi ekonomi juga masih kurang ya mbes....hehehehe"

Boby : "Ayo kita dikusikan aja secara sistematis dan dialogis  biar lebih jelas...boss"

Anak Muda Bangkit Banyumas Festival

Besoknya, desa dipenuhi keriuhan. Anak-anak muda berkumpul di lapangan desa, siap berpartisipasi dalam festival yang baru pertama kali diadakan. Ada stan-stan pameran desain infrastruktur, kelompok yang rajin membersihkan permukiman, dan workshop inovasi ekonomi yang dipandu oleh para ahli.

Suasana semakin meriah ketika Bala Gibran memulai pidato pembukaan.

Bala Gibran: "Selamat datang, anak muda Banyumas! Kita akan bersama-sama membangun desa kita menjadi lebih baik. Ayo, tunjukkan kreativitas dan semangat kalian!"

Festival berlangsung sukses, dan anak-anak muda terlibat dengan antusias. Desain proyek infrastruktur yang inovatif mulai berdatangan, permukiman yang tidak layak huni berubah menjadi area yang bersih dan nyaman, serta ide-ide ekonomi baru bermunculan.

Tantangan Lucu dalam Perjalanan

Meskipun semangatnya tinggi, mereka tidak luput dari tantangan lucu. Salah satu anak muda, Gembes, tak sengaja mencat wajahnya sendiri ketika sedang melukis desain proyek infrastruktur. Warga desa tertawa bersama-sama, membuat suasana semakin akrab.

Gembes: "Maaf, teman-teman! Mungkin saya terlalu antusias. Tapi, hei, mungkin wajah cat ini akan menjadi simbol semangat kita!"

Sincan : "Mari kita tertawa Bersama, sebelum dunia menertawai kita...wkkk"

Tertawa pun semakin meledak, dan mereka menyatukan semangat untuk melanjutkan pekerjaan mereka.

Klimaks yang Menggelitik

Hari akhir festival tiba, dan hasil karya anak-anak muda dipamerkan. Bala Gibran dengan bangga menyampaikan bahwa gerakan "Anak Muda Bangkit Banyumas" telah mencapai banyak hal positif. Desa terlihat lebih rapi, ide-ide inovatif bermunculan, dan semangat gotong royong semakin kuat.

Namun, tiba-tiba terdengar suara gemuruh. Mereka semua melihat ke arah langit, dan tanpa disangka, hujan deras turun dengan cepat. Warga desa berlarian untuk mencari tempat berlindung, tetapi Bala Gibran malah tertawa.

Bala Gibran: "Hei, ini bukan hujan biasa, teman-teman! Ini adalah hujan berkah! Bagaimana kita bisa membangun Banyumas tanpa hujan memberikan berkahnya?"

Semua tertawa dan bergembira meskipun hujan turun dengan deras. Mereka menyadari bahwa meskipun tidak semuanya berjalan sesuai rencana, semangat dan kebersamaan adalah kunci untuk mencapai tujuan besar mereka.

Epilog Banyumas yang Lebih Baik

Setelah festival, Banyumas mengalami perubahan yang signifikan. Proyek infrastruktur yang inovatif mulai diterapkan, permukiman yang ditinggalkan kini menjadi tempat yang nyaman, dan usaha ekonomi baru mulai berkembang. Anak-anak muda terus aktif dalam pembangunan daerah mereka, dan Banyumas semakin dikenal sebagai kabupaten yang termikin di Jawa Tengah.

Sementara itu, Bala Gibran masih menjadi perekat kebersamaan di desa. Setiap kali hujan turun, mereka selalu mengingat kisah lucu dan menggelitik saat festival "Anak Muda Bangkit Banyumas". Semua sepakat bahwa tawa dan semangat adalah bekal terbaik untuk menghadapi tantangan pembangunan.

Akhirnya untuk membangun artefak pemikiran Bersama, Bala Gibran dan Rakyat sepakat untuk menulis artikel bersama secara gotong royong untuk menjelaskan ke rakyat situasi hari ini Banyumas seperti apa. Adapun tulisan judul dan artikel yang dibuat adalah sebagai berikut :

 Peran Anak Muda dalam Membangun Banyumas Sebagai Kabupaten Termikin di Jawa Tengah

Oleh : Bala Gibran Banyumas

Pendahuluan

Kabupaten Banyumas, sebagai salah satu kabupaten yang termasuk dalam wilayah Jawa Tengah, memiliki potensi yang signifikan dalam berbagai aspek pembangunan. Namun, terdapat beberapa permasalahan yang perlu diperhatikan, seperti pertumbuhan permukiman yang tidak layak huni, infrastruktur yang perlu ditingkatkan, serta peran anak muda dalam pembangunan daerah.

Pertumbuhan permukiman yang tidak layak huni (bersifat temporer) menjadi salah satu isu yang perlu mendapat perhatian. Hal ini terlihat dari kondisi bangunan, segi kesehatan, estetika, dan sosial budaya. Selain itu, penyediaan infrastruktur daerah untuk menunjang pertumbuhan ekonomi dan sosial budaya juga menjadi isu strategis tata kelola pemerintahan (LKJIP PEMKAB 2021).

Anak muda memiliki peran penting dalam pembangunan daerah. Mereka merupakan ujung tombak bangsa dan memiliki potensi besar dalam menciptakan perubahan positif. Melalui partisipasi aktif, anak muda dapat berkontribusi dalam pengembangan infrastruktur, inovasi ekonomi, membangun komunitas yang berkelanjutan, serta melestarikan budaya lokal. .

Pemerintah Kabupaten Banyumas juga telah mengakui pentingnya peran anak muda dalam memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kecintaan masyarakat, terutama generasi muda, terhadap benda-benda warisan pusaka peninggalan sejarah bangsa.

Dengan memperhatikan permasalahan yang ada dan potensi anak muda dalam pembangunan, artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai peran anak muda dalam membantu membangun Banyumas sebagai kabupaten yang termikin di Jawa Tengah. Selain itu, artikel ini juga akan mengulas solusi yang dapat diadopsi untuk mengatasi permasalahan pembangunan yang ada, dengan fokus pada kontribusi positif dari anak muda.

Kelemahan Pembangunan di Banyumas

Meskipun Kabupaten Banyumas memiliki potensi yang signifikan dalam berbagai aspek pembangunan, namun terdapat beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Beberapa kelemahan pembangunan di Banyumas antara lain:

Infrastruktur yang tidak memadai: Salah satu isu strategis tata kelola pemerintahan yang perlu diperhatikan adalah penyediaan infrastruktur daerah untuk menunjang pertumbuhan ekonomi dan sosial budaya.. Infrastruktur yang tidak memadai dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan sosial budaya di Banyumas.

Pertumbuhan permukiman yang tidak layak huni: Pertumbuhan permukiman yang tidak layak huni (bersifat temporer) menjadi salah satu isu yang perlu mendapat perhatian. Hal ini terlihat dari kondisi bangunan, segi kesehatan, estetika, dan sosial budaya. Pertumbuhan permukiman yang tidak layak huni dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan masyarakat.

Dampak pandemi terhadap kondisi perekonomian daerah dan sosial ekonomi masyarakat: Kabupaten Banyumas terdampak pandemi COVID-19 yang signifikan terhadap kondisi perekonomian daerah dan sosial ekonomi Masyarakat. Dampak pandemi ini dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Banyumas.

Dalam mengatasi kelemahan pembangunan di Banyumas, peran anak muda dapat menjadi solusi yang efektif. Anak muda memiliki potensi besar dalam menciptakan perubahan positif dan dapat berkontribusi dalam pengembangan infrastruktur, inovasi ekonomi, membangun komunitas yang berkelanjutan, serta melestarikan budaya local. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Banyumas perlu mendorong partisipasi aktif anak muda dalam pembangunan daerah.

Faktor-faktor yang Mengancam Banyumas

Daya tarik investasi dari sektor ekonomi, tenaga kerja, infrastruktur, kelembagaan, sosial, dan budaya: Kabupaten Banyumas memiliki daya tarik investasi dari sektor ekonomi, tenaga kerja, infrastruktur, kelembagaan, sosial, dan budaya.. Faktor ini menjadi perhatian yang harus diperhatikan dalam pembangunan daerah.

Konsep sosial budaya yang menjadi kegiatan meluangkan waktu dan perhatian masyarakat: Konsep sosial budaya menjadi kegiatan yang menarik bagi masyarakat, dan hal ini menjadi faktor yang mengancam dalam pembangunan daerah. Dalam konteks ini, penting untuk menjaga kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan sosial budaya.

Dalam mengatasi faktor-faktor ini, pemerintah Kabupaten Banyumas perlu menghadapi tantangan dan mengembangkan strategi yang efektif untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah mendorongkan partisipasi anak muda dalam pembangunan daerah, karena mereka merupakan ujung tombak bangsa dan memiliki potensi besar dalam menciptakan perubahan positif.

Peran Anak Muda dalam Pembangunan Banyumas

Anak muda memiliki peran penting dalam pembangunan Banyumas sebagai kabupaten termikin di Jawa Tengah. Kontribusi anak muda dalam pengembangan infrastruktur dan inovasi ekonomi, partisipasi dalam membangun komunitas yang berkelanjutan, serta pemberdayaan dalam melestarikan budaya lokal menjadi poin penting dalam upaya pembangunan daerah.

Studi tentang pemberdayaan petani muda di Kabupaten Banyumas menunjukkan bahwa pemberdayaan petani muda hadir sebagai solusi untuk memaksimalkan potensi pertanian yang ada di wilayah tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi anak muda dalam pengembangan sektor pertanian dapat menjadi salah satu poin penting dalam pembangunan Banyumas.

Pemerintah Kabupaten Banyumas juga telah mengadopsi strategi pemberdayaan masyarakat miskin melalui jalur ganda/twin track strategy, yang salah satunya adalah membangun ekonomi berbasis pertanian.. Dengan demikian, partisipasi anak muda dalam membangun komunitas yang berkelanjutan, terutama dalam sektor pertanian, dapat menjadi solusi yang efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, pemberdayaan petani penderes di Desa Rancamaya, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas juga menunjukkan peran lembaga penelitian dan pengembangan sumber daya & lingkungan hidup dalam pemberdayaan petani penderes. Hal ini menunjukkan bahwa pemberdayaan anak muda dalam sektor pertanian dapat menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan kemandirian petani dan pengembangan sektor pertanian di Banyumas.

Generasi muda petani di Desa Kebocoran juga merupakan contoh generasi penggerak tani yang memiliki visi untuk maju. Mereka memiliki berbagai jenis pola pertanian dan berperan dalam menjaga kebersihan lingkungan serta mendapatkan hasil pada penguatan ekonomi keluarga dari pengelolaan sampah melalui budidaya maggot. Hal ini menunjukkan bahwa pemberdayaan generasi muda dalam sektor pertanian dan lingkungan dapat memberikan kontribusi positif dalam pembangunan Banyumas.

Dengan demikian, peran anak muda dalam pengembangan infrastruktur, inovasi ekonomi, pemberdayaan dalam sektor pertanian, serta menjaga keberlanjutan lingkungan dan budaya lokal menjadi kunci dalam membangun Banyumas sebagai kabupaten termikin di Jawa Tengah.

Banyumas Sebagai Salah Satu Kabupaten Termiskin di Jawa Tengah

Potensi dan daya tarik investasi dari sektor ekonomi, tenaga kerja, infrastruktur, kelembagaan, sosial, dan budaya: Kabupaten Banyumas memiliki daya tarik investasi dari sektor ekonomi, tenaga kerja, infrastruktur, kelembagaan, sosial, dan budaya. Potensi ini menjadi perhatian yang harus diperhatikan dalam pembangunan daerah.

Prioritas pembangunan daerah tahun 2022: Kabupaten Banyumas telah menetapkan prioritas pembangunan daerah tahun 2022, yang antara lain meliputi pengembangan potensi daerah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, kemiskinan dan pengangguran, serta penyediaan infrastruktur daerah untuk menunjang pertumbuhan ekonomi dan sosial budaya.

Dengan memiliki potensi dan prioritas pembangunan yang telah ditetapkan, Banyumas memiliki kesempatan untuk menjadi kabupaten termikin di Jawa Tengah. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Banyumas perlu menghadapi tantangan dan mengembangkan strategi yang efektif untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Solusi yang Dapat Diadopsi Pemerintah Kabupaten Banyumas:

Untuk mengatasi kelemahan pembangunan di Banyumas, pemerintah Kabupaten Banyumas dapat mengadopsi beberapa solusi, antara lain:

1). Menyediakan infrastruktur yang efisien dan menyeluruh untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan sosial budaya: Salah satu isu strategis tata kelola pemerintahan yang perlu diperhatikan adalah penyediaan infrastruktur daerah untuk menunjang pertumbuhan ekonomi dan sosial budaya. Pemerintah Kabupaten Banyumas perlu meningkatkan kualitas infrastruktur yang ada dan membangun infrastruktur baru yang efisien dan menyeluruh.

2). Meningkatkan keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat melalui program pemulihan ekonomi dan pertumbuhan permukiman yang layak huni: Dampak pandemi COVID-19 yang signifikan terhadap kondisi perekonomian daerah dan sosial ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Banyumas perlu mengadopsi program pemulihan ekonomi dan pertumbuhan permukiman yang layak huni untuk meningkatkan keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat.

3). Mendorongkan kegiatan sosial budaya untuk meningkatkan daya tarik investasi dan menciptakan kerangka untuk pertumbuhan ekonomi: Konsep sosial budaya menjadi kegiatan yang menarik bagi masyarakat, dan hal ini dapat digunakan sebagai daya tarik investasi dari sektor ekonomi, tenaga kerja, infrastruktur, kelembagaan, sosial, dan budaya. Pemerintah Kabupaten Banyumas perlu mendorong kegiatan sosial budaya untuk meningkatkan daya tarik investasi dan menciptakan kerangka untuk pertumbuhan ekonomi.

4). Mendorong partisipasi aktif anak muda dalam pembangunan daerah: Anak muda memiliki potensi besar dalam menciptakan perubahan positif dan dapat berkontribusi dalam pengembangan infrastruktur, inovasi ekonomi, membangun komunitas yang berkelanjutan, serta melestarikan budaya lokal.  Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Banyumas perlu mendorong partisipasi aktif anak muda dalam pembangunan daerah.

Dengan mengadopsi solusi-solusi tersebut, diharapkan pembangunan di Banyumas dapat berjalan dengan lebih baik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dari kelemahan, peran anak muda, dan solusi yang diadopsi menunjukkan bahwa Kabupaten Banyumas memiliki potensi yang signifikan dalam berbagai aspek pembangunan. Namun, terdapat beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan, seperti infrastruktur yang tidak memadai, pertumbuhan permukiman yang tidak layak huni, dan dampak pandemi terhadap kondisi perekonomian daerah dan sosial ekonomi masyarakat. Di sisi lain, peran anak muda dalam pengembangan infrastruktur, inovasi ekonomi, pemberdayaan dalam sektor pertanian, serta menjaga keberlanjutan lingkungan dan budaya lokal menjadi kunci dalam membangun Banyumas sebagai kabupaten termikin di Jawa Tengah.

Saran untuk peningkatan pengembangan di Banyumas  meliput:

  • Mendorong partisipasi aktif anak muda dalam pembangunan daerah, terutama dalam pengembangan infrastruktur, inovasi ekonomi, dan pemberdayaan dalam sektor pertanian.
  • Memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan budaya lokal dalam setiap kebijakan pembangunan.
  • Mengadopsi program pemulihan ekonomi dan pertumbuhan permukiman yang layak huni untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
  • Menyediakan infrastruktur yang efisien dan menyeluruh untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan sosial budaya.

Dengan mengimplementasikan saran-saran tersebut, diharapkan Kabupaten Banyumas dapat mengatasi kelemahan pembangunan dan memanfaatkan potensi yang ada untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun