15 PENYAKIT HATI Oleh: M.N.Bako
Kutpameu,18-04-2011
Yang mengotori malam hari hati insan
Ada lima belas saya susun di dalam nadham
Hati tertutup akan sinar kebenaran
Setiap saat selalu tipuan saitan
Manusia lebih sempurna diciptakan
Awalnya suci akhir keji jatuh kelobang
Saat ditilik dengan cerdik hakikat insan
Entah kenapa jadi kotor kemudian
Sifat apakah dalam hati yang terpendam
Tiada sunyi dan berhenti siang malam
Pertama HASAD iri hati sesama teman
Jika terlihat akan kelebihan orang
Dua HAQAD akan teman kedengkian
Tambah benci jika kawan berlebihan
Disitulah mulai naik ketegangan
Kadang-kadang tidak tahan naik pitam
Tiga SU`UZZAN buruk sangka perkiraan
Kita anggap orang lain macam-macam
Empat KIBIR hati selalu kesombongan
Tinggi kata congkak angkuh penampilan
Lima `UJUB merasa diri kelebihan
Orang lain kita anggap keentengan
Enam RIA pamer harta bermegahan
Seakan kita punya segala kebendaan
Tujuh SUM`A cari-cari kemasyhuran
Biar tenar dikenal sepanjang zaman
Diperbuat apa saja dilakukan
Cari muka selalu sesama teman
Delapan BUKHUL hidup pelit pemberian
Padahal lebih dari segi kecukupan
Fakir miskin anak yatim diabaikan
Orang putus dibiar kan kelaparan
Tuk maksiat tak tercatat pembukuan
Untukagama lima ratus perincian
Nomor urut yang pertama penyebutan
Tambah bangga tak pernah rasa menyesal
DI HUBBUL MAL hitungan kesembilan
Hidup mati cita-cita kebendaan
Rumah mewah mobil mahal kesayangan
Istri manja anak cantek kebanggaan
Kesepuluh TAFAHUR bangga diri wahai taulan
Bangga pangkat bangga harta bangga senang
Sebelas GHADAB marah-marah kelakuan
Ini salah itu salah bertentangan
Dua belas GHIBAH tukang upat siang malam
Orang lain tidak betul beranggapan
Ketiga belas NAMIMAH bawa hasud pertentangan
Propokator penciptakan keributan
Keempat belas itu KHIZIB pendustaan
Berbohongan tidak mau kejujuran
Yang terkhir kelima belah dalam nadham
Itu kianat ubah amanat perjanjian
Paling jujur kala saat berhadapan
Di belakang lain lagi perbuatan
Itu ciri orangmunafeq wahai taulan
Ingkar janji tak bisa suatu pegangan
Itulah penyakit dalam hati semua insan
Kapan ada di dunia keadilan
Mana tempat hidup zuhud ke tauladan
Uswatun laksana pantun atas mimbar
Jika masih itu penyakit yang tersimpan
Jangan harap mendapat surga delapan
Semua hancur amal shaleh kebajikan
Ibarat debu atas kayu angin terbang
Dalam shalat terhijab hati berdindingan
Lupa Allah teringat yang macam-macam
Di luar shalat apa lagi banyak urusan
Nampak semua mulai takbir ratul ihram
Karna hati laksana bangkai berkotoran
Tanpa pagar bisa masuk semua binatang
Umpama lalat di usir sebentar terbang
Setelah itu melaju kembali datang
Dengan zikrullah diusir semua mungkaran
Lailahaillallah dihias makanan lisan
Allah-Allah di sambut hati yang dalam
Hati yang hidup terhias jiwa yang tenang
Dalam ibadat terdapat banyak hambatan
Letih lesu pegal-linu ketiduran
Kebas kaki badan sakit kehausan
Banyak lain di daya jin yang beriman
Sampai dimana kesanggupan dipertahan
Terus kerjakan sebagaimana anjur mursyidan
Makin di selam makin dalam akan tujuan
Jika datang zuk tinggal ambil kelazatan
Sipelaksana tidak tau sampai tujuan
Bukan kita yang mengata tapi orang
Dalam Takhalli bersih diri luar dan dalam
Arah maksut diri ini kesucian
Maka dihilang yang lima belas jangan di simpan
Sucikan diri lahir batin sambil berjalan
Dausa batin tujuh lateif gedung besar
Sifat lima belas itu tempat bersemanyam
Yang lima belas tidak jelas tuk di pandang
Setelah nyata dausa lahir dinamakn
Dausa lahir sebab jahil pengetahuan
Tak punya ilmu tanpa lampu penerangan
Asal punca pada hati kejahatan
Perintah hati dausa lahir baru terang
Mata telinga hidung mulut jadi reman
Tangan dan kaki berani berbuat curang
Dalam Takhalli renggang diri wahai taulan
Ma`siat lahir ma`siat batin dihilangkan
Walau dirayu oleh nafsu jangan goyang
Dalam bai-at janji kita dengan tuhan
Jika melanggar binasa diri di kemudian
Binasa tubuh diperjatuh lagi ke lobang
Kembali lagi paling sukar wahai teman
Sudah melanggar sumpah janji dan aturan
Itulah dausa hai saudara daki hitam
Bunuh tabuh dipalu siang dan malam
Setelah bersih suci putih seluruh badan
Tahalli terang diisi dengan kebajikan
Dalam Tahalli sifat puji kita lakukan
Ruku` sujud berdiri duduk dalam amalan
Mata tidur bangun jaga tuk memandang
Baca yang bagus kitab suci kalam Tuhan
Mulut Tasbeh Tahmid saheh dan Takbiran
Kaki melangkah sebelah kanan arah tujuan
Tangan ringan saat orang butuh batuan
Di telinga nampak jelas akan seruan
Badan segar ibadah di tengah malam
Air mata menetes timbul nyesalan
Dalam Tahalli yang diisi kebajikan
Berlebihan penampak diri juga di larang
Di Tahalli isi terus perbuatan
Di pertaat lahir batin siang malam
Sembah sujud pada makbud yang lain jangan
Kusyuk ikhlas kita harap keredhaan
Bukan surga kita minta pada Tuhan
Bukan pahala kita harap setiap jam
Bukan neraka kita takut akan siksaan
Dari naz`a hingga kubur mahsyar dan mizan
Yang Kita harap selalu redha Tuhan
Masuk dalam khon dalam himpun kasih sayang
Agar menjadi kita ini hamba pilihan
Dimana tempat Diayang punyaurusan
Bilasurga atau neraka diberikan
Jangan sanggah jangan batah wahai taulan
Kita minta selalu sebuah harapan
Jadikan hamba yang di redhai Tuhan
Jika Allah berkehendak tiada hambatan
Tentu pasti ditempat yang kenikmatan
Seperti kita sama ada mengajak kawan
Tidak mungkin yang diajak diberi beban
Umpama beban tempat tinggal dan makanan
Semua pree istimewa kasih sayang
Begitulah ibaratnya wahai taulan
Antara hamba yang dicinta oleh Tuhan
Dalam Tajalli nyata lazat tilik pandang
Sudah dapat sedikit-sedikit kelazatan
Antara diri dalam diri dengan Tuhan
Baru nampak rasa terang penciptaan
Kala dilihat atas bawah kiri kanan
Baru nampak mengenal di dalam pandang
Pandang diri tilik hati dengan iman
Haqqul Yaqin disitulah nyata Tuhan
Awal akhir dahir batin baru terang
Kenal diri pandang diri kenyataan
Disitulah kezuhudan orang pandang
Akan dunia hilang cinta berlebihan
Tentang harta tak bermaksud angan-angan
Bukan tak bisa tapi jangan bermegahan
Jika berharta jangan diperhambakan
Lepas hajat tuk sekedar kecukupan
Ingatlah Rasul lagi raja Nabi Sulaiman
Tak pernah lupa akan Allah siang malam
Kekayaan kita sampai lupa ingat Tuhan
Siti Khatijah jiwa raga dikorbankan
Hidup Qana`ah berapa ada kecukupan
Berapa didapat sampai disitu pemberian
Hidunpun taat patuh suruh dan larangan
Perintah Allah dengan Rasul dikerjakan
Biladisuruh tunduk patuh dilakukan
Dalam ibadah istiqamah berkekalan
Cinta Allah dengan Rasul tak berkurang
Mahabbah hati cinta suci Rasul dan Tuhan
Cinta Allah dengan Rasul tinggi menjulang
Dari pada cinta diri berbatasan
Barulah ikhlas beribadah siang malam
Dalam sedia dilakukan berat ringan
`Ubudiyah hidup ini pengabdian
Akan Allah akan Rasul dicurahkan
Peganglah teguh di I`tikat keyakinan
Kita berguru jangan meniru salah jalan
Sebab amal bukan barang dihiaskan
Cari Allah bukan mudah bak mainan
Tapi tak jauh antara Allah dengan Insan
Siapa mau menuju bertilik pandang
Sampai disini yang bisa aku mengarang
Akan sambungan bila di kehendak Tuhan
Hina dina dha`if fana empunya karangan
Tak punya ilmu juga minim pengalaman
Kutpameu,18-04-2011
Ole; M.N.Bako
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H