Mohon tunggu...
Nasir Bako
Nasir Bako Mohon Tunggu... -

Owner usaha bubuk Kopi Aceh di Meulaboh yang tertarik dengan permasalahan sastra dan masalah sosial dan adat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

15 Penyakit Hati Versi Indonesia

19 April 2011   17:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:38 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bukan surga kita minta pada Tuhan
Bukan pahala kita harap setiap jam
Bukan neraka kita takut akan siksaan
Dari naz`a hingga kubur mahsyar dan mizan

Yang Kita harap selalu redha Tuhan
Masuk dalam khon dalam himpun kasih sayang
Agar menjadi kita ini hamba pilihan
Dimana tempat Diayang punyaurusan

Bilasurga atau neraka diberikan
Jangan sanggah jangan batah wahai taulan
Kita minta selalu sebuah harapan
Jadikan hamba yang di redhai Tuhan

Jika Allah berkehendak tiada hambatan
Tentu pasti ditempat yang kenikmatan
Seperti kita sama ada mengajak kawan
Tidak mungkin yang diajak diberi beban

Umpama beban tempat tinggal dan makanan
Semua pree istimewa kasih sayang
Begitulah ibaratnya wahai taulan
Antara hamba yang dicinta oleh Tuhan

Dalam Tajalli nyata lazat tilik pandang
Sudah dapat sedikit-sedikit kelazatan
Antara diri dalam diri dengan Tuhan
Baru nampak rasa terang penciptaan

Kala dilihat atas bawah kiri kanan
Baru nampak mengenal di dalam pandang
Pandang diri tilik hati dengan iman
Haqqul Yaqin disitulah nyata Tuhan

Awal akhir dahir batin baru terang
Kenal diri pandang diri kenyataan
Disitulah kezuhudan orang pandang
Akan dunia hilang cinta berlebihan

Tentang harta tak bermaksud angan-angan
Bukan tak bisa tapi jangan bermegahan
Jika berharta jangan diperhambakan
Lepas hajat tuk sekedar kecukupan

Ingatlah Rasul lagi raja Nabi Sulaiman
Tak pernah lupa akan Allah siang malam
Kekayaan kita sampai lupa ingat Tuhan
Siti Khatijah jiwa raga dikorbankan

Hidup Qana`ah berapa ada kecukupan
Berapa didapat sampai disitu pemberian
Hidunpun taat patuh suruh dan larangan
Perintah Allah dengan Rasul dikerjakan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun