Mohon tunggu...
Nasir Bako
Nasir Bako Mohon Tunggu... -

Owner usaha bubuk Kopi Aceh di Meulaboh yang tertarik dengan permasalahan sastra dan masalah sosial dan adat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

15 Penyakit Hati Versi Indonesia

19 April 2011   17:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:38 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kesepuluh TAFAHUR bangga diri wahai taulan
Bangga pangkat bangga harta bangga senang
Sebelas GHADAB marah-marah kelakuan
Ini salah itu salah bertentangan

Dua belas GHIBAH tukang upat siang malam
Orang lain tidak betul beranggapan
Ketiga belas NAMIMAH bawa hasud pertentangan
Propokator penciptakan keributan

Keempat belas itu KHIZIB pendustaan
Berbohongan tidak mau kejujuran
Yang terkhir kelima belah dalam nadham
Itu kianat ubah amanat perjanjian

Paling jujur kala saat berhadapan
Di belakang lain lagi perbuatan
Itu ciri orangmunafeq wahai taulan
Ingkar janji tak bisa suatu pegangan

Itulah penyakit dalam hati semua insan
Kapan ada di dunia keadilan
Mana tempat hidup zuhud ke tauladan
Uswatun laksana pantun atas mimbar

Jika masih itu penyakit yang tersimpan
Jangan harap mendapat surga delapan
Semua hancur amal shaleh kebajikan
Ibarat debu atas kayu angin terbang

Dalam shalat terhijab hati berdindingan
Lupa Allah teringat yang macam-macam
Di luar shalat apa lagi banyak urusan
Nampak semua mulai takbir ratul ihram

Karna hati laksana bangkai berkotoran
Tanpa pagar bisa masuk semua binatang
Umpama lalat di usir sebentar terbang
Setelah itu melaju kembali datang

Dengan zikrullah diusir semua mungkaran
Lailahaillallah dihias makanan lisan
Allah-Allah di sambut hati yang dalam
Hati yang hidup terhias jiwa yang tenang

Dalam ibadat terdapat banyak hambatan
Letih lesu pegal-linu ketiduran
Kebas kaki badan sakit kehausan
Banyak lain di daya jin yang beriman

Sampai dimana kesanggupan dipertahan
Terus kerjakan sebagaimana anjur mursyidan
Makin di selam makin dalam akan tujuan
Jika datang zuk tinggal ambil kelazatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun