Abstract
This study aims to analyze the learning difficulties in mathematics among second-grade students at SDN 31 Mataram, specifically in the material of long addition and subtraction operations. Based on preliminary observations, many students' learning outcomes fall below the Minimum Competency Standard (KKM), which could hinder their ability to understand more complex mathematical concepts. This study uses a descriptive qualitative approach with two subjects, students P and H, who experience difficulties in learning mathematics. Data collection methods include interviews, observations, diagnostic tests, and documentation. The results of the study show that both students face difficulties in understanding the basic concepts of long addition and subtraction, such as
distinguishing between tens and ones, as well as the technique of breaking down numbers.
Keyword: Elementary students, Learning difficulties, Mathematics
PENDAHULUAN (10%)
Matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang sangat penting memiliki peran dalam kehidupan  manusia kehadirannya tidak hanya berkaitan ddengan logka dan berpikir kritis tetapi juga sebagai dasar memenuhi fenomena disekitar kita oleh karena itu,matematika menjadi salah satu pelajaran yang diajarkan sejak jenjang pendidikan dasar dan perguruan tinggi dalam memhami materi ggi. Pada Tingkat sekolah dasar,matematika berperan penting dalam membentuk pondasi pemahaman konsep yang nantinya akan memengaruhi kemampuan siswa dalam memahami materi pada jenjang berikutnya. Di SDN 31 Mataram, fenomena kesulitan belajar matematika pada siswa kelas II ini menjadi isu yang signifikan. Berdasarkan observasi awal, banyak siswa yang hasil belajarnya berada di bawah standar kompetensi minimal (KKM) pada materi penjumlahan dan pengurangan bersusun panjang. Hal ini berpotensi menghambat kemampuan mereka dalam memahami konsep matematika yang lebih kompleks di masa depan. Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami materi dasar ini dapat berdampak buruk pada keberhasilan
Salah satu materi pokok yang diajarkan di kelas II SD adalah operasi hitung bilangan berupa penjumlahan dan pengurangan bersusun panjang. Materi ini tidak hanya penting dalam konteks pembelajaran matematika, tetapi juga memiliki aplikasi luas dalam kehidupan sehari-hari. Operasi ini membantu siswa memahami konsep dasar penghitungan, yang menjadi komponen utama dalam menyelesaikan berbagai persoalan matematis.Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa banyak siswa kelas II mengalami kesulitan dalam memahami materi ini. Kesulitan tersebut meliputi rendahnya kemampuan siswa dalam membedakan tanda operasi seperti "+" dan "-", lemahnya daya ingat terhadap teknik dasar seperti penguraian angka puluhan dan satuan, serta minimnya pemahaman konsep yang menyebabkan siswa bingung saat menghadapi soal yang melibatkan operasi hitung bersusun Panjang
Selain itu, kesulitan belajar matematika juga sering kali disebabkan oleh faktor internal dan eksternal siswa. Secara internal, siswa menghadapi tantangan berupa kurangnya motivasi belajar, lemahnya konsentrasi, dan minimnya minat terhadap mata pelajaran matematika. Matematika masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan oleh sebagian besar siswa, sehingga mereka cenderung menghindari mata pelajaran ini. Secara eksternal, kurangnya dukungan dari keluarga, seperti minimnya waktu yang diberikan orang tua untuk mendampingi anak belajar, juga turut berkontribusi terhadap kesulitan yang dihadapi siswa. Di SDN 31 Mataram, fenomena kesulitan belajar matematika pada siswa kelas II ini menjadi isu yang signifikan. Berdasarkan observasi awal, banyak siswa yang hasil belajarnya berada di bawah standar kompetensi minimal (KKM) pada materi penjumlahan dan pengurangan bersusun panjang. Hal ini berpotensi menghambat kemampuan mereka dalam memahami konsep matematika yang lebih kompleks di masa depan. Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami materi dasar ini dapat berdampak buruk pada keberhasilan akademik mereka secara keseluruhan.
Melihat permasalahan tersebut, diperlukan analisis yang mendalam untuk mengidentifikasi penyebab utama kesulitan belajar matematika pada siswa kelas II di SDN 31 Mataram. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai faktor-faktor yang memengaruhi proses pembelajaran siswa, baik dari aspek internal seperti motivasi belajar, daya ingat, dan pemahaman konsep, maupun dari aspek eksternal seperti metode pengajaran guru, media pembelajaran yang digunakan, dan dukungan keluarga. Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi guru, orang tua, dan pihak sekolah dalam merancang strategi pembelajaran yang lebih efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika. Matematika, yang pada dasarnya dirancang untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir logis dan sistematis, harus disajikan dengan cara yang relevan dengan tingkat perkembangan kognitif siswa. Pada usia kelas II SD, siswa masih berada pada tahap operasional konkret, sehingga mereka memerlukan pendekatan pembelajaran yang menggunakan objek nyata untuk membantu pemahaman mereka. Dengan pendekatan yang tepat, diharapkan siswa tidak hanya mampu memahami materi matematika, tetapi juga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dengan percaya diri. Melalui penelitian ini, diharapkan tidak hanya memberikan solusi terhadap permasalahan belajar matematika di SDN 31 Mataram, tetapi juga memberikan kontribusi bagi pengembangan strategi pembelajaran matematika yang lebih inovatif dan sesuai dengan kebutuhan siswa pada jenjang pendidikan dasar.
     Â
METODE (15%)