Mohon tunggu...
Baiq AyuNisrina
Baiq AyuNisrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Psikologi

Hobi menulis cerita atau puisi, makan dan tidur. Saya suka membaca dan mengoleksi novel dan senang mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Nilai Pancasila dalam Menangkal Intoleransi dan Diskriminatif dalam Interaksi Sosial

15 Desember 2022   22:16 Diperbarui: 15 Desember 2022   22:20 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika sikap intoleransi dan diskriminasi ini terus-menerus dibiarkan akan mengganggu jalannya interaksi social di antara masyarakat. Interaksi social yang harusnya dilakukan karena adanya rasa butuh, empati, dan simpati menjadi tidak baik di sebabkan sikap intoleransi dan diskriminasi yang mana kedua sikap ini tidak menggunakan rasa empati dan simpatinya terhadap individu lain.

2.2 Faktor Terjadinya Sikap Intoleransi dan Diskriminasi

Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya sikap intoleransi dan diskriminasi di antara masyarakat. Kemajemukan negara Indonesia menyebabkan Indonesia memiliki masyarakat dari berbagai suku dan daerah. Perbedaan tersebut menjadi salah satu faktor penyebab munculnya intoleransi dan diskriminasi seperti perbedaan agama, budaya, suku, ras, etnis dan warna kulit. Perbedaan dalam hal agama dan suku menjadi salah satu faktor paling utama yang sering terjadi dalam masyarakat. Selain itu, lingkungan pendidikan juga secara langsung maupun tidak langsung mem-pengaruhi sikap toleransi. Kondisi lingkungan pendidikan yang memadai meminimalisir terjadinya sikap dan perbuatan siswa yang dapat mengarah intoleransi (Amir, 2018).

Lembaga Pendidikan juga termasuk dalam salah satu penyebab terbentuknya sikap intoleransi dan diskriminasi. Hal ini disebabkan karena kurangnya penanaman sifat toleransi dan kesalahan dalam model pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarnegaraan.  Sikap diskriminasi di sekolah atau antar siwa biasanya sering dilakukan dengan cara bullying. Bullying adalah tindakan agresif, baik secara fisik maupun verbal, yang dilakukan oleh individu (Schott, R. M., & Sndergaard, 2014).

Sikap intoleransi berkaitan dengan sikap diskriminasi. Intoleransi, sikap seorang individu yang tidak memedulikan sekitarnya dan tidak punya tenggang rasa juga akan memiliki sikap diskriminasi. Yang mana, sikap diskriminasi ini adalah sikap seorang individu yang selalu membeda-bedakan individu lain yang bersangkutan dengan agama, ras, suku, etnis ataupun warna kulit.

2.3 Implementasi Nilai-nilai Pncasila Dalam Menangkal Intoleransi dan Diskriminasi 

Nilai-nilai yang ada dalam Pancasila harus bisa di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari dan dijadikan sebagai pedoman dalam berperilaku serta bersikap. Semakin berkembang dan modernnya zaman, nilai-nilai yang terdapat didalam Pancasila perlahan-lahan mulai meluntur. Sikap intoleransi dan diskriminasi merupakan salah satu sikap yang harus dihilangkan eksistensinya dalam masyarakat karena akan menghambat terjadinya proses interaksi social. Setiap manusia memiliki hak-hak dalam hidupnya seperti mendapatkan keadilan.

Keadilan dalam bermasyarakat sudah di atur dan dituangkan dalam Pancasila sila kedua dan kelima. Menurut sila ke-5, pancasila memberikan hak rakyat guna mewujudkan tata masyarakat indonesia yang adil dan makmur berdasarkan, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama, tanpa harus membeda-bedakan masyarakat Indonesia serta harus bersikap adil kepada siapapun (Suryani & Dewi, 2021). Pengaplikasian sila kelima Pancasila ini jika di hayati dengan baik oleh semua lapisan masyarakat dapat menangkal dan mencegah terjadinya intoleransi dan diskriminasi.

Selain itu, implementasi nilai-nilai Pancasila dapat juga di internalisasikan melalui pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan, sehingga dapat menciptakan siswa-siswa yang berkarakter toleransi dan mencegah adanya kasus-kasus intoleransi. Upaya yang dilakukan adalah menanamkan nilai-nilai toleransi melalui pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Pahlawan et al., 2022). Nilai-nilai Pancasila jika dipelajari dan dibiasakan dalam segala kegiatan sehari-hari akan menimbulkan sikap sesuai dengan pedoman dan falsafah Indonesia yaitu Pancasila.

Pancasila memiliki nilai-nilai yang sakti dalam menanggulangi setiap permasalahan social. Oleh sebab itu, sangat dibutuhkan bantuan dan dukungan mulai dari keluaraga hingga Lembaga Pendidikan. Orang tua atau keluarga juga merupakan salah satu faktor utama sebuah sikap dalam diri individu dapat terbentuk secara baik atau buruk. Orang tua memiliki peran yang penting dalam pengembangan sikap seorang individu dan berperan penting dalam mengajarkan serta memupuk nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari seorang individu.

BAB III
PENUTUP

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun