Mohon tunggu...
Baiq AyuNisrina
Baiq AyuNisrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Psikologi

Hobi menulis cerita atau puisi, makan dan tidur. Saya suka membaca dan mengoleksi novel dan senang mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Nilai Pancasila dalam Menangkal Intoleransi dan Diskriminatif dalam Interaksi Sosial

15 Desember 2022   22:16 Diperbarui: 15 Desember 2022   22:20 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas kehendak-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Implementasi Nilai Pancasila Dalam Menangkal Intoleransi dan Diskriminasi Dalam Interaksi Sosial". Sholawat serta salam tidak lupa penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan teladan baik sehingga akal dan pikiran penyusun mampu menyelesaikan makalah ini. Semoga kelak kita mendapat syafa'atnya dalam menuntut ilmu.

Makalah ini dapat tersusun berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Adapun secara khusus disampaikan ucapan terimakasih kepada Dosen Pengampu yang telah memberikan tugas ini, sehingga penulis dapat mempelajari dan melihat masalah-masalah sosial yang terjadi di lingkungan sekitar atau negara Indonesia, sehingga dapat menulis makalah ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi susunan serta cara penulisan makalah ini. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat diharapkan untuk kesempurnaan makalah ni.

Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca khususnya dunia pendidikan dan juga bermanfaat bagi penyusun. Oleh karena itu, terhadap saran dan kritik, kami ucapkan terima kasih. Aamiin.

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila adalah sebuah falsafah atau dasar yang dijadikan sebagai landasan dan pedoman masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara oleh negara Indonesia. Pancasila memiliki nilai-nilai di dalamnya dan setiap nilai-nilai tersebut diaplikasikan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat dan bernegara. Sebuah nilai dalam Pancasila sangat dibutuhkan dalam kehidupan antar individu dan individu atau individu dengan kelompok.

Masyarakat dalam kehidupan sosialnya adalah makhluk social yang membutuhkan manusia lain dalam hidupnya. Dalam memenuhi kebutuhannya, seorang individu atau manusia harus melakukan interaksi dan komunikasi. Interaksi social terjadi karena adanya perasaan saling membutuhkan, perasaan empati, simpati di antara individu satu dengan lainnya. Hal ini menyebabkan setiap individu harus memiliki jalinan atau hubungan yang baik antar setiap individu agar interaksi social dapat terjadi dengan baik.

Hubungan yang baik ini mengantarkan setiap individu untuk harus berperilaku dengan baik dan sopan atau sesuai dengan aturan yang sudah di tetapkan agar tidak terjadi penyimpangan dan kesenjangan di antara masyarakat. Namun dewasa ini, semakin berkembangnya zaman serta teknologi, perilaku manusia semakin menyimpang dari norma atau aturan yang ada serta keluar dari ajaran dan nilai-nilai luhur Pancasila. Salah satu sikap yang harus ada dalam kehidupan bermasyarakat adalah toleransi dan sikap memperlakukan dengan adil satu sama lain. Namun, sikap toleransi dan saling menghargai perbedaan sudah mulai mengikis di antara masyarakat Indonesia.

Sikap intoleransi adalah kebalikan dari toleransi yaitu suatu sikap dimana seorang individu tidak memiliki toleransi atau sikap tidak peduli terhadap keberadaan orang lain di sekitarnya. Sikap intoleransi dalam masyarakat cukup mengganggu karena lama kelamaan akan mendorong terjadinya pertikaian dan perpecahan dalam masyarakat dan menyebabkan tatanan social menjadi berubah. Sikap intoleransi sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila. Sikap ini bertentangan dengan nilai sila Pancasila kedua dan kelima, yang mana di dalam kedua sila tersebut menyebutkan bahwa manusia harus bersikap adil dan berperilaku baik dengan individua tau masyarakatnya.

Sikap tidak menghargai perbedaan antar sesama juga sering terjadi di antara masyarakat Indonesia. Sikap ini disebut dengan istilah disriminasi, yaitu sikap yang membeda-bedakan orang lain baik dari segi suku, ras, agama atau bahkan warna kulitnya. Sikap diskriminasi merupakan sikap yang harus dihilangkan dikalangan masyarakat Indonesia agar disetiap daerah tidak lagi terjadi pertikaian dan perpecahan antar masyarakatnya. Sikap diskriminasi ini biasanya sering terjadi pada usia remaja. Hal ini terjadi dikarenakan kurangnya pelajaran atau adanya rasa meremahkan terhadap nilai-nilai yang ada dalam Pancasila. Sehingga, penerapan dan implementasi dari nilai-nilai yang ada dalam Pancasila semakin tidak terlihat dan lama-kelamaan akan menjadi luntur dan hilang dari pandangan masyarakat.

Selain berpengaruh pada tatanan social masyarakat, sikap intoleransi dan diskriminasi ini berpengaruh pada interaksi social masyarakat. Interaksi antar individu atau masyrakat akan terganggu seperti terjadinya kesenjangan di antara tetangga rumah, terjadinya permusuhan, terputusnya hubungan komunikasi, memutuskan tali persaudaraan serta menimbulkan persaingan di antara masyarakat.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka, penulis tertarik mengambil judul "Implementasi nilai-nilai Pancasila Dalam Menangkal Intoleransi Dan Diskriminasi Dalam Interaksi Sosial" yang bertujuan untuk menjelaskan dan memaparkan bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat menangkal sikap intoleransi dan diskrimnasi dalam berinteraksi serta apa saja faktor dan penyebab terjadinya intoleransi dan diskriminasi pada masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

  • Apa pengertian intoleransi dan diskriminasi?
  • Apa saja penyebab terjadinya sikap intoleransi dan diskriminasi dalam interaksi social?
  • Bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat menangkal sikap intolernasi dan diskrimnasi dalam interaksi social?

1.3 Tujuan Pembahasan

  • Menjelaskan pengertian dari intoleransi dan diskriminasi.
  • Menjelaskan dan memaparkan penyebab terjadinya intoleransi dan diskriminasi dalam interaksi social masyarakat.
  • Menjelaskan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam menangkal sikap intoleransi dan diskriminasi dalam interaksi social.


BAB II
PEMBAHASAN

 

2.1 Pengertian Intoleransi dan Diskriminasi 

Toleransi berasal dari bahasa Latin tolerantia, berarti kelonggaran kelembutan hati, keringanan dan kesabaran. Secara umum istilah toleransi mengacu pada sikap terbuka, lapang dada, suka rela dan kelembutan. Kebalikan dari nilai-nilai toleran adalah intoleran yang dapat diartikan secara sederhana tidak menghargai perbedaan antara sesama baik dari sisi agama, etnis ataupun yang lainnya sehingga dapat menimbulkan kebencian bahkan kekacauan (Amir, 2018).

Pengertian intoleransi adalah sikap-sikap yang tidak menghargai pendirian pihak lain yang berbeda. Sikap intoleransi dapat mengarah pada prilaku kekerasan baik fisik maupun non fisik yang tidak mengenal belas kasihan, seperti melakukan pelecehan, diskriminasi, intimidasi, pengrusakan, penyerangan, pengusiran, dan pembunuhan (Tholkhah, 2013).

Berdasarkan pengertian diatas, sikap intoleransi sangat berbahaya bagi ketahanan masyarakat karena akan dapat menimbulkan disintegrasi dalam masyarakat. Selain itu, intoleransi juga berkaitan erat dengan munculnya sikap diskriminasi antar masyarakat. Diskriminasi adalah sebuah tindakan yang melanggar etika dan norma yang berlaku dalam masyarakat yang menyebabkan tindakan tidak terpuji dan terecela terhadap sebuah etnis atau ras (Utami, 2019).

Sikap diskriminasi antar masyarakat baik dari segi etnis, suku dan ras akan menyebabkan permusuhan dan pertikaian jika tidak dihentikan. Begitu pula dengan sikap intoleransi baik dalam hal bergaul atau beragama sangat mempengaruhi ketahanan stabilitas social sehingga diperlukan sesuatu yang kuat untuk menghilangkan sikap ini. Adanya Pancasila sebagai dasar dan filosofi dalam kehidupan sehari-hari dapat menjadi salah satu cara atau upaya dalam menangani sikap intoleransi dan diskriminasi.

Jika sikap intoleransi dan diskriminasi ini terus-menerus dibiarkan akan mengganggu jalannya interaksi social di antara masyarakat. Interaksi social yang harusnya dilakukan karena adanya rasa butuh, empati, dan simpati menjadi tidak baik di sebabkan sikap intoleransi dan diskriminasi yang mana kedua sikap ini tidak menggunakan rasa empati dan simpatinya terhadap individu lain.

2.2 Faktor Terjadinya Sikap Intoleransi dan Diskriminasi

Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya sikap intoleransi dan diskriminasi di antara masyarakat. Kemajemukan negara Indonesia menyebabkan Indonesia memiliki masyarakat dari berbagai suku dan daerah. Perbedaan tersebut menjadi salah satu faktor penyebab munculnya intoleransi dan diskriminasi seperti perbedaan agama, budaya, suku, ras, etnis dan warna kulit. Perbedaan dalam hal agama dan suku menjadi salah satu faktor paling utama yang sering terjadi dalam masyarakat. Selain itu, lingkungan pendidikan juga secara langsung maupun tidak langsung mem-pengaruhi sikap toleransi. Kondisi lingkungan pendidikan yang memadai meminimalisir terjadinya sikap dan perbuatan siswa yang dapat mengarah intoleransi (Amir, 2018).

Lembaga Pendidikan juga termasuk dalam salah satu penyebab terbentuknya sikap intoleransi dan diskriminasi. Hal ini disebabkan karena kurangnya penanaman sifat toleransi dan kesalahan dalam model pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarnegaraan.  Sikap diskriminasi di sekolah atau antar siwa biasanya sering dilakukan dengan cara bullying. Bullying adalah tindakan agresif, baik secara fisik maupun verbal, yang dilakukan oleh individu (Schott, R. M., & Sndergaard, 2014).

Sikap intoleransi berkaitan dengan sikap diskriminasi. Intoleransi, sikap seorang individu yang tidak memedulikan sekitarnya dan tidak punya tenggang rasa juga akan memiliki sikap diskriminasi. Yang mana, sikap diskriminasi ini adalah sikap seorang individu yang selalu membeda-bedakan individu lain yang bersangkutan dengan agama, ras, suku, etnis ataupun warna kulit.

2.3 Implementasi Nilai-nilai Pncasila Dalam Menangkal Intoleransi dan Diskriminasi 

Nilai-nilai yang ada dalam Pancasila harus bisa di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari dan dijadikan sebagai pedoman dalam berperilaku serta bersikap. Semakin berkembang dan modernnya zaman, nilai-nilai yang terdapat didalam Pancasila perlahan-lahan mulai meluntur. Sikap intoleransi dan diskriminasi merupakan salah satu sikap yang harus dihilangkan eksistensinya dalam masyarakat karena akan menghambat terjadinya proses interaksi social. Setiap manusia memiliki hak-hak dalam hidupnya seperti mendapatkan keadilan.

Keadilan dalam bermasyarakat sudah di atur dan dituangkan dalam Pancasila sila kedua dan kelima. Menurut sila ke-5, pancasila memberikan hak rakyat guna mewujudkan tata masyarakat indonesia yang adil dan makmur berdasarkan, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama, tanpa harus membeda-bedakan masyarakat Indonesia serta harus bersikap adil kepada siapapun (Suryani & Dewi, 2021). Pengaplikasian sila kelima Pancasila ini jika di hayati dengan baik oleh semua lapisan masyarakat dapat menangkal dan mencegah terjadinya intoleransi dan diskriminasi.

Selain itu, implementasi nilai-nilai Pancasila dapat juga di internalisasikan melalui pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan, sehingga dapat menciptakan siswa-siswa yang berkarakter toleransi dan mencegah adanya kasus-kasus intoleransi. Upaya yang dilakukan adalah menanamkan nilai-nilai toleransi melalui pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Pahlawan et al., 2022). Nilai-nilai Pancasila jika dipelajari dan dibiasakan dalam segala kegiatan sehari-hari akan menimbulkan sikap sesuai dengan pedoman dan falsafah Indonesia yaitu Pancasila.

Pancasila memiliki nilai-nilai yang sakti dalam menanggulangi setiap permasalahan social. Oleh sebab itu, sangat dibutuhkan bantuan dan dukungan mulai dari keluaraga hingga Lembaga Pendidikan. Orang tua atau keluarga juga merupakan salah satu faktor utama sebuah sikap dalam diri individu dapat terbentuk secara baik atau buruk. Orang tua memiliki peran yang penting dalam pengembangan sikap seorang individu dan berperan penting dalam mengajarkan serta memupuk nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari seorang individu.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa intoleransi dan diskriminasi merupakan sikap yang tidak mencerminkan penerapan nilai-nilai Pancasila. Intoleransi adalah sikap seorang individu yang tidak memiliki sifat tenggang rasa dan peduli terhadap sesamanya. Sedangkan diskriminasi adalah sikap seorang individu yang membedakan individu yang satu dengan individu lainnya.

Sikap intoleran dan diskriminasi ini selain merupakan sikap yang buruk juga akan mengganggu kestabilan tatanan social masyarakat seperti gagalnya proses interaksi social di antara satu individu dengan individu lainnya. Interaksi social yang mana harus terdapat komunikasi dan kontak social di dalamnya, akan terjadi kesenjangan karean adanya kedua sikap ini di dalam diri seorang individu. Kedua sikap ini juga dapat menghambat penerapan dan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan sebuah tema dalam makalah yang dibuat. Kami banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi kami serta dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat memahami materi tentang parafrasa.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Amir, S. & H. (2018). Pencegahan Sikap Intoleransi Pada Siswa Melalui Penguatan Pendidikan Pancasila. Seminar Nasional Pendidikan Dasar, 1, 52--62.

Pahlawan, U., Tambusai, T., Perwitasari, D., & Fatayan, A. (2022). Jurnal Pendidikan dan Konseling di Sekolah Dasar Islam. 4, 2556--2560.

Schott, R. M., & Sndergaard, D. M. (2014). School bullying: New theories in context. Cambridge University Press.

Suryani, Z., & Dewi, D. A. (2021). Implementasi Pancasila Dalam Menghadapi Masalah Rasisme Dan Diskriminasi. Jurnal Kewarganegaraan, 5(1), 192--200. https://doi.org/10.31316/jk.v5i1.1448

Tholkhah, I. (2013). Potensi Intoleransi Keagamaan Siswa Sekolah Di Jawa Dan Sulawesi. EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama Dan Keagamaan, 11(1), 1--18. https://doi.org/10.32729/edukasi.v11i1.422

Utami, A. (2019). Bab Ii Kajian Teori Dan Kerangka Pemikiran - Repo Unpas. Repository.Unpas.Ac.Id, 10--44. http://repository.unpas.ac.id/43291/3/BAB II.pdf

 

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun