Mohon tunggu...
Bain Saptaman
Bain Saptaman Mohon Tunggu... Administrasi - guru

aku adalah ..Musik....liverpool...the beatles...kopi....sepeda..vegetarian...... "AKU BERONTAK....maka aku ADA"....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hari Gini Guru Menulis Masih Demi Sertifikat?

21 November 2014   23:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:11 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


  • Ngapain nulis, toh tiap tahun gaji naik


  • Nulis? Emang ada sertifikatnya???

  • Itulah mental-mental yang perlu direvolusi. Mental yang terlena di zona nyaman.

    Kembali ke cerita di atas, lalu apa yang kita peroleh sebagai guru dari kegiatan tulis menulis? Saya hanya ingin berbagi pengalaman sejak nge-Blog di Kompasiana. Menjadi Kompasianer sejak 1999, sudah 1000 lebih tulisan yang saya buat. Saya sendiri tidak menyangka kenapa bisa segitu banyaknya padahal sebelumnya sekali pu saya belum pernah mempublikasikan tulisan. Ternyata dengan menulis saya menarik berbagai kesimpulan tentang pentingnya guru menulis

    1.

    Kepuasan Batin.

    Guru adalah Gudang Ilmu. Dengan menulis, guru bisa berbagi kepada siapa saja. Bisa ke sesama guru, ke pada siswa dan orang lain. Sharing and Connecting itu kuncinya! Bagaimana caranya, selain menulis CAR (Class Action Research/Penelitian Tindakan Kelas) Guru pun dapat menulis apa saja sesuai dengan kemampuannya. Dengan menjadi Blogger seperti Kompasianer, guru dapat men-sharing ilmu yang dimilikinya. Bisa berupa tips-tips belajar, semisal. Bahkan, di Kompasiana, ada banyak guru yang tak hanya menulis masalah edukasi. Tetapi, juga Olahraga, politik, budaya, sosial dll. Terlebih, banyak yang berusaha tidak melewatkan haritanpa sebuah tulisan. Inilah seninya dan indahnya menulis. Saat tulisan kita dibaca, di komentari lalu di-vote. Apalagi sampai tulisan kita menjadi Head Line yang menjadi diskusi terbuka. Di sinilah kita akan menemukan sebuah kenikmatan menulis dan makna sharing akan kian terasa.

    2.

    Manfaat secara Materi

    Menulis bisa membuat kita men jadi KAYA. Tidak percaya, baca saja royalti yang dimiliki oleh penulis Laskar Pelangi Andrea Hirata! Okelah, Andrea Hirata BUKAN GURU. Saya punya sahabat baik seorang guru bernama Johan Wahyudi. Dengan menulis buku, di antaranya buku Pelajaran Bahasa Indonesia dan kolumnis media cetak, beliau mendapat royalti yang berbuah menjadi Ruko, rumah yang bagus dan kendaraan.

    14165596181568078549
    14165596181568078549

    Tentunya, dengan kehidupan lebih baik. Begitu pula denangan Om Jay (Wijaya Kusumah) yang bukunya tentang edukasi telah menghiasi rak-rak buku Gramedia. Lalu, bagaimana dengan saya sendiri? Meski tidak sehebat beliau, dua tulisan saya bisa masuk Kompas Cetak dan dibayar

    14165597001173211166
    14165597001173211166

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun