Mohon tunggu...
Bain Saptaman
Bain Saptaman Mohon Tunggu... Administrasi - guru

aku adalah ..Musik....liverpool...the beatles...kopi....sepeda..vegetarian...... "AKU BERONTAK....maka aku ADA"....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hari Gini Guru Menulis Masih Demi Sertifikat?

21 November 2014   23:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:11 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alkisah...di sebuah sekolah saat pelajaran Bahasa Indonesia

Guru:

“Anak-anak.......tolong buat sebuah cerita esei sebanyak minimal 2 halaman folio”

Siswa:

Maaf bu.......kami siap melaksanakan tugas ini. Tapi.....bisakah ibu menunjukkan karya esei yang pernah ibu buat agar kami bisa jadikan pedoman?”

Dan Ibu guru itu pun terdiam......Beliau pantas terdiam karena selama ini beliau hanya memperkaya diri dengan ribuan teori tulis menulis bukan dengan menghasilkan karya, bahkan sebiji pun.

Menulis sepertinya menjadi momok menakutkan bagi sejumlah (baca: tidak semua) guru. Mengapa momok? Karena selama ini mereka terlena. Terlena dengan pangkat yang begitu mudah dicapai. Apalagi saat itu naik pangkat menggunakan angka kredit. Dengan modal puluhan sertifikat (meski Cuma sebagai peserta dan bahkan ada yang Cuma beli) hingga tugas mendidik dan mengajar pun jadi terbengkalai, para guru ini melenggang tiap 2 tahun sekali dengan pangkatnya. Dan, anehnya tak satu pun poin itu dari MENULIS !!!

Saat diminta menulis, maka ribuan dalih akan terucap:



  • Ngapain nulis, wong bentar lagi juga pensiun


  • Ngapain nulis, pangkat sudah mentok IV/a


  • Ngapain nulis, emang dibayar berapa? Tanpa nulis, sertifikasi udah dapet

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun