Mohon tunggu...
Bahrul Ulum MS
Bahrul Ulum MS Mohon Tunggu... Sejarawan - APAANEN

APANNEH

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Tokoh Orientalis Julius Wellhausen

28 Juni 2021   11:29 Diperbarui: 28 Juni 2021   11:36 1005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Julius Wellhausen (1844-1918), adalah seorang sarjana penting abad kesembilan belas, adalah seorang sejarawan, ahli bahasa, dan kritikus tekstual. Dia mengabdikan hidupnya untuk mempelajari sejarah kuno dan awal abad pertengahan bangsa Semit. Banyak karyanya di bidang ini memberikan dasar bagi semua penyelidikan serius terhadap kebangkitan Yudaisme dan Islam.Julius Wellhausen memiliki pemikiran yang berpengaruh tentang Hipotesis dokumen,yang menjadi pemikiran yang sangat berpengaruh. Sebuah versi dari hipotesis dokumenter, yang sering diidentikkan dengan sarjana Jerman Julius Wellhausen, hampir diterima secara universal untuk sebagian besar abad ke-20, tetapi konsensus tersebut sekarang telah runtuh. Hal ini sebagian besar dipicu oleh publikasi berpengaruh dari John Van Seters, Hans Heinrich Schmid, dan Rolf Rendtorff di pertengahan 1970-an.

 

Pada tahun 1882, Wellhausen telah menulis banyak buku penting. Karya pertamanya adalah De Gentibus et Familus Judaeis (1870), yang membahas silsilah Perjanjian Lama. Pada tahap terakhir karir Wellhausen, setelah sekitar tahun 1900, dia mengalihkan perhatiannya ke Perjanjian Baru. Karyanya di sini, meski sangat dihargai di beberapa kalangan, tidak sepenting tulisannya tentang Yudaisme dan Islam. Di masa jayanya, Wellhausen adalah pria besar dan kuat yang hobi rekreasinya berenang. Meskipun menikah, Wellhausen tetap tidak memiliki anak. Ketulian dan Perang Dunia Pertama mengaburkan tahun-tahun terakhirnya. Wellhausen meninggal di Gottingen pada 7 Januari 1918.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun