Di sinilah muncul kebutuhan untuk bisa fokus pada inti permasalahan, karena sesungguhnya tidak semua hal harus diperhatikan dengan intensitas yang sama.Â
Bounded Rationality
Herbert Simon, memperkenalkan Sistem pengambilan keputusan dalam situasi yang serba terbatas, Â konsep ini dikenal dengan istilah bounded rationality.Â
Konsep bounded rationality menggambarkan bagaimana pengambil keputusan sering kali tidak memiliki kapasitas yang memadai untuk mempertimbangkan semua informasi dan semua alternatif yang tersedia secara optimal.Â
Dengan kata lain, manusia cenderung membuat keputusan yang dianggap 'cukup baik'. Bukan keputusan yang benar-benar perfect /sempurna.Â
Hal ini logis karena manusia memiliki keterbatasan waktu, tenaga, sumber daya, dan kapasitas untuk pemrosesan semua informasi yang ada di dunia ini.Â
"Bounded rationality mengajarkan bahwa keputusan bijak adalah yang efektif dalam keterbatasan, bukan yang mengejar kesempurnaan."
Dalam konteks SPMI, bounded rationality menarik untuk menjadi bahan pertimbangan segenap pimpinan perguruan tinggi.Â
Konsep bounded rationality, membantu memberikan pencerahan kepada para pengambil keputusan. Ide ini membimbing untuk menyederhanakan proses pengambilan keputusan dengan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dan mendasar.Â
Alih-alih berusaha menyempurnakan seluruh aspek dari sistem yang "rumit dan komplek", manajemen perguruan tinggi perlu mengidentifikasi elemen-elemen mana saja yang paling berpengaruh terhadap mutu pendidikan.Â
Selanjutnya pimpinan dapat fokus mengalokasikan sumber daya yang ada untuk menangani masalah-masalah inti dengan sebaik-baiknya.Â
Baca juga: SPMI dan Konsep Bounded Rationality