Mohon tunggu...
Riska BagasPurnama
Riska BagasPurnama Mohon Tunggu... Lainnya - Lahir sebagai anak manusia

Yang jelas bagaimanapan hidupnya "Berfikir positif adalah salah satu cara sederhana untuk mensyukuri otak" hueheheh

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Mengenal Cinta

27 Mei 2020   11:52 Diperbarui: 27 Mei 2020   11:44 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
diolah dari gramho.com

Di penghujung hari kamis sebelum hari itu jumat datang dua orang pemuda tengah berdiskusi tentang kehidupannya, seperti biasa mereka selalu beradu argumen dengan di dampingi kopi dan kentang yang sudah di pesan. Kedai kopi dengan konsep caf yang di setiap dindingnya terpajang lukisan dengan  kata kata mutiara tentang kopi yang disorot lampu lampu yang mengantung membuat kedai kopi ini menjadi kedai pilihan mereka.

Pemuda itu bernama Tarjo dengan gaya kacamata kudanya dia seolah olah menjelma menjadi pakar cinta yang sudah berijasah sah dari universitas ternama di dunia, selain itu dia juga merasa memahami dan menguasai semua masalah yang berhubungan dengan percintaan walaupun dia sendiri tidak punya pengalaman sedikitpun tentang cinta, konyolnya Tarjo ini selalu menjadi rujukan ketika teman temannya mengalami masalah percintaan

Sedangkan teman baik Tarjo sekaligus teman karibnya ini adalah satu satunya orang yang suka mengembara di dunia maya untuk mencari kata kata untuk di kemas dan dijadikan pajangan di sosialmedianya, teman Tarjo ini bernama Sastro. Sastro satu satunya teman Tarjo yang belum pernah berurusan dengan pacar karena memang selama ini belum ada wanita yang membuat dia jatuh hati.

Di pertengahan malam itu Tarjo dan Sastro tengah membahas honor kerja, Tarjo yang merasa tidak puas dengan honor kerjanya mengatakan kepada temannya itu ingin mengundurkan diri dan meminta tolong kepda Sastro untuk membawa dia bekerja di tempat kerjanya Sastro.

Tarjo "Tro saya pengen mengundurkan diri dari kerjaan saya, tempat kerjamu ada lowongan gak untukku...?"

Sastro " untuk saat ini seprtinya belum ada Jo, ada apa kok tiba -- tiba kamu pengen keluar dari kerjaanmu itu? Apa ada masalah di tempat kerjaanmu...?" Tanya Satro.

Tarjo "iya tro gajinya kecil, sekecil nyalimu itu...! Heheheh...."

Sastro "jirrrrrrrrrrr...!"

" masalahnya gaji ku ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari Tro jadi mau gak mau aku harus cari kerja lain untuk mendapatkan upah lebih untuk mencukupi kebutuhan hidupku...." Kata Tarjo

Sastro : " saya pernah membaca tulisan Jo di media sosial waktu itu juga saya buat story juga.. kalau gak salah tulisannya begini, rezeki itu cukup untuk mencukupi kebutuhan hidup tetapi rezeki tidak akan cukup jika digunakan untuk mencukupi gaya hidup, jadi saya rasa kalau hanya untuk kebutuhan hidup itu sudah cukup Jo gak akan kurang, masalahnya kamu ini anak seorang petani tapi gayamu seperti anak mentri pertanian, jadi berapapun rezekimu tidak akan cukup untuk memnuhi gaya hidupmu, kan jelas rezekimu sebagai anak petani kok kamu gunakan untuk memenuhi gaya hidup anak mentri pertanian gimana sih".

Tarjo "kamu cerdas juga ya Tro ternyata, bertaun taun aku mengenalmu baru kali ini aku merasakan kecerdasanmu."

Sastro "Aihhhhsssstt...! "

Tarjo " hahahahahah bercanda Tro  jagan marah hehehe"

Di tengah tengah pembahasan masalah honor kerja yang di terima Tarjo, Saastro bertanya kepada Tarjo tentang masalahnya.

"Jo...! sehubung kamu mempunyai keahlian dalam masalah percintaan, aku ingin minta bantuanmu untuk mencari dan menyelesaikan masalahku ini Jo...!" kata Sastro sambil meletakan telphon gengamnya di atas meja kopi.

Tarjo diam dan mengeleng gelengkan kepalanya seakan sedang mendengarkan musik dan tidak mendengar apa yang di katakan temannya itu.

"wooooiiiii !" suara Sastro memangil Tarjo dengan menambah volume pangilannya.

"iya saya sudah dengar apa yang kamu sampaikan itu cerita saja siapa tau nanti saya bisa tertidur, ehh maaf maaf maksutnya saya bisa bantu mencari apa permasalahanmu itu" kata Tarjo. Dengan sedikit rasa geram yang sudah terkontaminasi dengan perasaan emosi Sastro menceritakan masalahnya

"Jo...! akhir akhir ini aku jadi susah tidur karena selalu terbayang bayang wajah wanita yang ku temui di toko buku yang berada dikat rumahmu itu, menurutmu bagaimana solusinya agar tidurku kembali yenyak tanpa terganggu dengan bayang bayang wanita itu, karena kalau seperti itu terus siangnya aku ngantuk dan menggangu jam kerjaku Jo" tanya Sastro,

Tarjo dengan PDnya menjawab "Gampang itu Tro...! masak permasalahan seperti itu saja kamu adukan ke saya, selama ini apa yang kamu pelajari dari saya..! kamu harus lebih serius belajar lagi Tro jagan malas malasan nanti kalau kamu saya tingal sendiri bagai mana siapa yang akan membantu mu menyelesaikan masalah dan pertanyaan pertannyaan konyolmu itu selama perjalanan hidupmu yang mengarah ke kematianmu itu."

Sastro binggung dan mengumang dalam hati ... "aishhttttt....! emang kamu mau mati sekarang Jo..!" saut Sastro dengan emosi.

"ya bukan begitu" jawab Tarjo dengan cepat..

 "lah terus maksutmu gampang gimana Jo...?" Tanya sastro.

"kan jelas yang mengganggu bayang bayangnya, yasudah suruh pergi saja bayang bayangnya itu atau kamu yang pergi cari tempat tidur lain ? gampangkan Tro Sastro" Tarjo menjawab dengan senyumnya

"Ok kalau begitu besok saya bawa dia untuk menemuimu Jo...!" kata Sastro

"untuk apa menemuiku Tro ? apa kamu mau menitipkan bayang bayangnya yang jadi masalahmu itu? atau malah dia yang kamu titipkan ke aku ..?" tanya Tarjo

Dengan emosi Sastro menjawab lantang " bukan, aku bawa dia untuk membunuh mu....!"

"wakakakakakakwak" Tarjo tertawa keras melihat Sastro emosi.

"begini dalam masalah percintaan kejadian yang kamu alami itu adalah hal yang biasa terjadi, orang orang seperti kamu itu sebenarnya tengah terjangkit suatu virus asmara atau dalam bahasa lain virus ini di sebut dengan virua angel merem, virus ini yang menyebabkan kamu susah tidur" kata Tarjo

"lantas bagai mana cara menyembuhkannya Jo.? apa harus di bawa kedokter tanya Sastro dengan wajah polosnya"

"haduh Tro Tro kamu ini gimana sihh ya biarin aja nanti lama lama kamu akan terbiasa dengan virus seperti itu, kalau kamu bener bener gak kuat paling resikonya kematian heheh" jawab Tarjo candaanya.

"Tapi tro kamu pengen tau gak kenapa kamu bisa terjangkit virus seperti itu ?" Tanya Tarjo yang bermaksut mengoda Sastro.

Sastro : " ya maulah kan saya dari tadi ingin tau masalahnya apa jo gimana sih kamu ini...!"

" ok kalau begitu saya kasih tau" jawab Tarjo

" penyebab utama kamu terjangkit oleh virus itu adalah matamu itu sendiri Tro.." tambah Tarjo.

"kok begitu...?" Tanya Sastro.

" Iya...! awal mulanya kan kamu melihat wanita di tokok sebelah rumahku itu dan malamnya kamu susah tidur karena kamu terbayang bayang wanita itu, iya atau tidak...?" tegas Tarjo kepad Sastro.

" iya jo semenak pertemuan itu aku susah tidur" jawab Sastro.

"la iya jadi pandagan matamu yang membuat kamu seperti ini" sambung Tarjo

" lantas bagai mana Jo...?"

"jaga matamu atau donorkan saja matamu kepada merka yang membutuhkan agar nanti kamu tak seprti ini." jawab Tarjo bercanda,

" aisttttttttt......!" Sastro marah. "jo kamu bisa gak sih serius sedikit, aku sudah lelah dan gak bisa tidur karena masalah ku ini tolong dong sebagi teman yang baik kamu harusnya memberi aku masukan bagai mana caranya agar masalahku ini teratasi bukan malah membuat aku jadi emosi...! Tegas Sastro kepada Tarjo.

" hahahah" Tarjopun tertawa lagi, dan akhirnya Tarjo pun mulai bercerita untuk memberikan pengertian tentang apa yang sedangdi alami sahabatnya itu,

" saya rasa kamu tengah mengalami perkembagan atau pertumbuhan rasa cinta yang di awali dari imajinasimu itu sendiri, seiring berjalannya waktu akan terbentuk dan berubah atau berkembang menjadi sebuah rasa ingin tau dan ingin temu yang sering kita sebut dengan rasa rindu. Apabila rasa rindu itu sudah terlalu kuat maka secara berlahan lahan ia tumbuh menjadi sebuah cinta yang luar biasa, begitulah proses cinta itu tumbuh dalam hati kita." kata Tarjo

 " Wah sampean luar biasa Jo. " kata Sastro sambil meletakan gelas kopinya.

Tarjo : " Saya kasih tau Tro banyak orang berpasagan atau pacaran mereka selalu sibuk mencari tau apakah seseoang yang mereka cintai itu juga mencintai mereka apakah dia yang sayang itu juga menyayangi mereka dan pertanyaan pertanyaan lainnya, hal hal seperti ini lah yang membuat mereka terkadang merasa tersiksa dan membuat cinta mereka ini bukan cinta yang benar benar cinta yang murni dari hati mereka, melainkan rasa cinta yang di dasari napsu." Jawab Tarjo

"kok bisa....?" tanya Sasto

 "iya bisa saja, cinta itu bukan hak dan kewajiban, tetapi cinta itu murni kewajiban, jika kamu menyatakan cinta kepada seorang wanita yang kamu cintai dengan harapan cintamu diterima sebenarnya itu bukan wujud murni dari rasa kecintaan yang sejati, itu hanya ekspresi ungkapan kecintaamu terhadap dirimu sendiri, jika memang semua berjalan seperti harapanmu yaitu diterimanya ungkapan cintamu terhadap wanita itu, maka nafsu yang mendasari rasa cintamu itu terpenuhi sehinga mendapatkan ruang dalam hubungan cintamu itu, sehinga jika suatu saat terjadi masalah di tengah tengah hubunganmu dengan wanita itu maka patah hati dan rasa kecewa akan mudah berubah manjadi rasa benci yang berkepanjagan karena adanya ruang untuk nafsu mu tadi.

Kalau kamu benar banar mencintai seseorang kamu sudah tidak mementingkan dirimu sendiri, termaksut keinginanmu untuk di cintai orang yang kamu cintai itu sendiri Tro, Jadi jika orang sudah mencintai pasangannya maka dia selalu mengutamakan pasangannya dari pada dirinya, kalau kamu pandai pandai dalam mengolah rasa termaksut rasa cinta maka kamu tidak akan merasakan yang namanya sakit hati patah hati dan lainnya yang biasa di katakan para remaja. " lanjut Tarjo.

"saya mau tanya Jo, kalau nanti sewaktu waktu aku sudah mantep sudah yakin dengan perasaan ku ini, dan aku mengatakan kepada dia tapi ternyata dianya gak bisa menerima cintaku dan menerimaku sebagai kekasihnya sikapku harus gimana Jo...?" tanya Sastro.

" loh ya sudah dong biasa saja, kamu cowok kalau gak di trima wajar wong wajahmu juga hancur kaya gitu....! " sambung Tarjo.

" aeeesittttttt! aku serius Jo" kata Sastro dengan nada agak tinggi..

Tarjo : " hahahaha tarjo ketawa bahagia, aku sudah bilang di tadi kalau kamu pandai pandai dalam mengelola rasa agar kamu tidak takut patah hati hanya karena cintamu di tolak Tro, lagi pula hukum cinta kan jelas, mencinta tidak haru memiliki dan mencintai tidak harus dicintai, orang orang yang sering patah hati, kecewa dan sakit hati itu karena tidak mengunakan hukum ini untuk pendoman asmara mereka. Rasa cinta itu alami Tro tanpa ada paksaan seperti iman itu lo alami melekat pada hatimu tanpa dipaksa, jadi setiap manusia itu berhak mencintai siapa saja dan apa saja tetapi masalah jodoh itu sudah menjadi hak Tuhan.

" Sepertinya aku harus banyak balajar lagi Jo untuk bisa mencapai cinta yang seperti kamu katakana itu." kata Sastro

Tarjo : " ya PDKT dulu aja Tro"

" aku kurang PD jo kalu mau PDKT aku binggung mau mulai dari mana " kata Satro

Tarjo : " ya dari sini nanti kamu pulang terus tidur besok usaha ketemu dia gampang gitu aja bingung".

"Astaghfirullah...! bukan seperti itu yang ku maksut, maksutku bagai mana cara mulainya" sambung Sastro.

 " lah gimana toh anak ini, ya bener kan dari sini kamu pulang terus tidur besok usahakan ketemu dan mulailah PDKTmu gampangkan...!" jawab Tarjo

" ahhhhh sudah lah...!" kata Sastro dengan wajah kecewa.

" yang jelas Tro, langkah pertama kamu harus ketemu dulu, dengan pertemuan itu kamu gali dan kamu cari semua informasi tetangaku itu dan dari informasi informasi itu nanti kamu lakukan langkah berikutnya dalam rencana PDKTmu." Sekarang lebih baik kemas barang barangmu dan pergi kekasir tanyakan habis berapa ! " kata Tarjo

Sastro : "bentar to Jo...! Aku ...

"alah sudah besok di bahas lagi warung mau tutup, sudah pagi pulang besok masih ada waktu untuk membahas masalahmu ini " Saut Tarjo

" la uangnya mana kok nyuruh bayar...?" Tanya Sastro

" la uang mu mana ? masak kewarung gak bawa uang?" tanya Tarjo

"laahh damputtt...!" Sastro mengerutu sambil mengemas barangnya.

Tepat berakhirnya pukul 03.00 pagi itu mereka berkemas untuk pulang, si Tarjo pulang dengan wajah cerianya karena makan dan minum geratis dan si Sastro dengan wajah murungnya karna tak memahami cara PDKT dan ditambah harus membayar biaya makan dan minum di kedai itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun