“Belakang sudah ada kolam ya …?” tanya Jono Sambil jalan meninggalkanku
Tak lama kemudian setelah selesai mengemas barang Jono aku menyusul Jono dan bapak ke halaman belakang. Terlihat mereka tengah asyik ngobrol, aku pun tak berani menganggunya karna pemandagan seperti ini jarang kutemui, biasanya mereka berdebat pasal kerjaan Jono, aku memilih ke dapur untuk membuatkan minuman dan membawakan makanan untuk mereka.
Saat aku datang membawa makanan dan minuman untuk mereka, aku melihat adikku Jono mengusap matanya, sepertinya ia baru saja menagis di hadapan Bapak,
“Nih Jon aku buatkan kamu kopi untukmu, kamu masih suka kopi kan…?, untuk bapak aku buatkan teh kesukaan bapak heheh…” kataku memotong pembicaraan dan tak ingin masuk dalam pembahasan mereka.
“Taruh saja di meja kamar bapak Ren…” kata bapak sambil berjalan pergi meningalkan aku dan Jono.
Setelah bapak pergi aku duduk dan bertanya kepada Jono, “Ada apa Jon…?, bapak ngomong apa…?”
“Sejak kapan Bapak sakit seperti itu bang…?” tanya Jono
Dua bulan lalu Bapak jatuh di kamar dan akhirnya terkena serangan struk sehinga kondisinya seperti sekarang ini, dalam sebulan bapak wajib periksa ke dokter,
“Sudahlah kamu istirahat dulu, nanti malam kita bicara lagi” kataku kepada Jono.
Jono berdiri berjalan menuju kamarnya, aku melihat bapak didalam kamar sudah tertidur istirahat, akupun istirahat dan berbaring di depan TV.
Malam itu aku kembali melihat Jono dan bapak di runag tamu, aku mendengar Jono meminta maaf kepada Bapak.