Pilih ikan yang memiliki bau segar seperti air laut, mata yang jernih, dan insang berwarna merah cerah. Hindari ikan yang berbau asam atau busuk. Ikan itu ada bau khasnya, yaitu tidak busuk, tidak terlalu amis, bahkan hampir tidak berbau. Badannya masih padat "firm" dan segar. Tentunya memang ada resiko dikerumun lalat, tapi itu juga ada indikasi bahwa ikan tersebut tidak dicampur bahan berbahaya seperti formalin. Sesegarnya ikan, pasti akan dikerumuni lalat, kecuali apabila kita beli di pasar swalayan yang memang dijaga kebersihannya.
Simpan Ikan dengan Benar
Setelah dibeli, simpan ikan di kulkas pada suhu di bawah 4C atau segera bekukan. Penyimpanan yang tidak memadai adalah penyebab utama pembentukan histamin.
Masak dengan Benar
Meskipun histamin tidak hancur oleh panas, memasak ikan secara menyeluruh dapat membunuh bakteri yang mungkin masih aktif. Tidak perlu ingin mencoba-coba membuat sashimi apalagi produknya dibeli dari pasar tradisional yang jauh dari laut atau sumber perairan air tawar. Karena, seseorang yang awalnya tidak mengalami alergi bisa menjadi alergi apabila terpapar histamin dalam konsentrasi yang tinggi.
Hindari Ikan yang Berbau Menyengat
Bau menyengat pada ikan merupakan tanda bahwa pembentukan histamin sudah terjadi. Hindari konsumsi ikan dalam kondisi ini. Intinya, kalau sudah berbau, segera dibuang atau tidak perlu dibeli.
Konsumsi Antihistamin Jika Diperlukan
Jika gejala muncul setelah mengonsumsi ikan, penggunaan obat antihistamin dapat membantu meredakan reaksi. Namun, konsultasikan dengan dokter jika gejalanya parah.
Kesimpulan
Mitos tentang "kelenjar histamin" pada ikan tongkol tidak memiliki dasar ilmiah. Histamin bukan berasal dari kelenjar tertentu pada ikan, melainkan terbentuk melalui proses kimia akibat aktivitas bakteri yang memecah histidin dalam daging ikan. Konsumsi ikan dengan kadar histamin tinggi dapat menyebabkan reaksi mirip alergi, yang dikenal sebagai keracunan scombroid.
Dengan memilih ikan segar, menyimpannya dengan benar, dan memastikan kebersihan selama pengolahan, risiko histamin dapat diminimalkan. Pemahaman yang lebih baik tentang histamin pada ikan dapat membantu masyarakat menikmati ikan tongkol dan ikan lainnya dengan aman.