Proses fermentasi alami memungkinkan bakteri baik (probiotik) dan serat prebiotik berkembang dalam sourdough. Ini bagus untuk kesehatan usus kita. Bakteri asam laktat dalam starter sourdough mendukung mikrobiota usus kita, yang berdampak positif pada sistem kekebalan tubuh dan pencernaan. Bakteri probiotik akan berubah menjadi parabiotik setelah proses pemanggangan roti dan tetap memberikan manfaat baik bagi pencernaan kita.
4. Membantu Penyerapan Mineral
Kandungan asam fitat pada biji-bijian (termasuk gandum) bisa menghambat penyerapan mineral seperti kalsium, magnesium, dan zat besi. Nah, proses fermentasi pada sourdough mengurangi kandungan asam fitat ini, sehingga tubuh kita lebih mudah menyerap mineral dari roti.
Kesimpulan
Sourdough bukan sekadar tren, tapi juga pilihan roti yang lebih sehat. Jika kita bandingkan dengan roti biasa, sourdough lebih rendah indeks glikemiknya, lebih mudah dicerna, dan kaya akan nutrisi yang baik untuk pencernaan. Proses fermentasi alami juga membantu mengurangi gluten dan meningkatkan ketersediaan mineral dari tepung.
Kalau kita ingin mencoba roti yang lebih sehat, lebih enak, dan lebih ramah bagi pencernaan, sourdough bisa jadi pilihan yang tepat. Kita bisa membuatnya sendiri di rumah atau mencarinya di toko roti artisan. Cuman, kita perlu terbiasa dengan rasa dan aromanya yang unik.
Daftar Pustaka
- Arendt, E. K., & Dal Bello, F. (2008). Sourdough: Microbiology and Applications. Springer Science & Business Media.
- Gobbetti, M., De Angelis, M., Di Cagno, R., & Rizzello, C. G. (2014). Sourdough bread. Bread Making: Improving Quality, 330-359.
- Katina, K., Laitila, A., Juvonen, R., & Suomalainen, T. (2006). Sourdough: A tool for the improved flavour, texture, and shelf-life of wheat bread. Food Microbiology, 23(7), 641-651. https://doi.org/10.1016/j.fm.2006.02.007
- Poutanen, K., Flander, L., & Katina, K. (2009). Sourdough and cereal fermentation in a nutritional perspective. Food Microbiology, 26(7), 693-699. https://doi.org/10.1016/j.fm.2009.07.011
- Ward, G. M., & Brown, R. J. (2009). Glycemic index of sourdough bread. Diabetes Care, 32(6), 1121-1122. https://doi.org/10.2337/dc09-0152
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H