Mohon tunggu...
Bagas Kurniawan
Bagas Kurniawan Mohon Tunggu... Auditor - Saya merupakan seorang lulusan Bioteknologi dengan cabang ilmu teknologi pangan. Saya sangat menyukai perkembangan industri pangan, namun tidak hanya sebatas itu saja tetapi merambah ke dunia farmasi dan keamanan pangan.

Saya merupakan seorang praktisi di bidang keamanan pangan dan sistem manajemen mutu yang ingin berbagi pengetahuan yang saya miliki untuk membangkitkan minat literasi kita. Saya memiliki latar belakang pendidikan ilmu Bioteknologi dengan cabang ilmu Teknologi Pangan. Konten yang akan saya buat, tidak akan jauh dari informasi mengenai dunia sains dan pangan. Keinginan saya untuk berperang melawan informasi hoax dan informasi sains yang palsu (pseudosains) mendorong saya untuk berkarya melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kok Bisa Roti Dapat Disimpan dalam Waktu Lama?

2 Agustus 2024   13:41 Diperbarui: 2 Agustus 2024   13:46 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roti  | Sumber gambar: Mae Mu

Apabila kita berpikir "yasudah buat saja pabrik di setiap wilayah di Indonesia" jawabannya adalah tidak praktis dan tidak ekonomis. Dibanding membuat pabrik, lebih baik dananya digelontorkan untuk melakukan riset dan pengembangan agar produk mereka dapat bertahan lebih lama.

Semua itu sudah diatur secara terpisah dalam Peraturan BPOM no 11 tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan, Peraturan BPOM no 13 tahun 2020 tentang bahan Tambahan Pangan Perisa, dan Peraturan BPOM no 29 tahun 2021 tentang Bahan Tambahan Pangan Campuran.

Bedanya, untuk Peraturan BPOM no 11 tahun 2019 menjelaskan kategori bahan tambahan pangan yang boleh digunakan dan juga batas aman penggunaannya. Peraturan BPOM no 13 tahun 2020 lebih berfokus mengenai standar penggunaan perisa pada pangan olahan dan Peraturan BPOM no 29 tahun 2021 menjabarkan tentang batas aman bahan tambahan pangan yang memiliki bahan campuran di dalamnya, misalnya perisa yang memiliki campuran bahan pewarna dan pengawet.

Jadi, apakah bahan tambahan pangan ini berbahaya? Jawabannya tidak, selama bahan tersebut menggunakan bahan yang dikenal aman dan pada takaran yang tepat.

Kemudian, Siapa dalang dari semua ini?

Jawabannya, tim riset dan pengembangan (R&D) yang diisi oleh praktisi handal yang mempelajari ilmu Teknologi Pangan. Bagi pembaca yang anaknya ingin kuliah atau yang baru mau mengambil kuliah di dunia kuliner atau industri pangan, pilihannya antara Culinary dan Teknologi Pangan.

Teknologi Pangan, merupakan ilmu yang mempelajari secara spesifik dari bahan pangan, misalnya sifat fisikokimia, reologi (mempelajari tentang deformasi dan aliran material, seperti viskositas, elastisitas, dan plastisitas), penggunaan bahan tambahan pangan, CPPOB (Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik), sistem keamanan pangan, dan lainnya.

Oleh karena mereka mempelajari ilmu tersebut, mereka dapat mengidentifikasi penyebab terjadinya proses pembusukan pada roti. Saya ingin mengajak kita untuk mendadak menjadi seorang yang belajar Teknologi Pangan dan seakan rotinya dapat bertahan selama 1 bulan

Rumusan masalah:

1. Mengapa roti hanya bertahan kurang dari seminggu?

2. Faktor apa saja yang harus diperhatikan agar roti yang diproduksi tidak cepat basi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun