Sebagai sel yang berfungsi mengeluarkan histamin dan heparin ketika terjadi alergi atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh,basofil dapat melakukan diapedesis. Mengapa demikian?  dalam membantu tubuh untuk melawan penyakit, basofil akan menembus dinding kapiler menuju ke tempat yang terinfeksi untuk memberikan histamin dan heparin tersebut. Apalagi jika terkena penyakit, basofil menjadi barisan terdepan, sehingga tentu basofil bisa menembus  dinding kapiler untuk mengobati sel-sel penyakit tersebut.
3. Eosinofil
Seperti yang telah kita ketahui bahwa salah satu fungsi eosinofil adalah fagosit lemah. Walaupun tidak sekuat neutrofil dan monosit, namun tetap saja fungsinya adalah fagosit pada sel-sel penyakit, sehingga eosinofil juga tetap dapat menembus dinding kapiler, atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa eosinofil juga dapat melakukan diapedesis.
4. Limfosit
Limfosit sendiri dikenal dengan dapat memusnahkan antigen yang sulit dihilangkan seperti misalnya virus. Dilihat dari fungsinya yaitu dapat menekan antigen dan penghasil antibodi, maka dapat dikatakan bahwa limfosit dapat melakukan diapedesis. Hal ini juga dapat dibuktikan dari yang lain. Limfosit T yang dihasilkan oleh organ limpa dan akan dimatangkan di organ timus. Untuk mencapai organ tersebut, limfosit T harus keluar dari pembuluh darah dan menuju ke timus yang berarti untuk keluar tersebut tentu saja membutuhkan kemampuan.
5. Monosit
Monosit juga dapat dikatakan bisa melakukan diapedesis. Mengapa demikian? monosit juga memiliki fungsi yang sama seperti neutrofil yaitu fagositosit kuat yang berarti harus ke tempat penyakit untuk menghancurkan sel antigen. Bukti yang kedua adalah mereka terbagi menjadi sel yang disebut makrofag, yang kemudian menelan dan menghancurkan organisme. Untuk ke tempat menelan tersebut pastinya memerlukan kemampuan yaitu diapedesis itu sendiri.
Dari bukti-bukti diatas, dapat disimpulkan bahwa diapedesis bisa dilakukan oleh leukosit granular dan agranular, dikarenakan mereka memiliki fungsi masing-masing khususnya dalam melawan sel-sel penyakit. Sehingga, semua jenis leukosit tersebut perlu kemampuan untuk menembus dinding kapiler.Pernyataan ini juga membuktikan bahwa anggapan sebagian orang yang menganggap bahwa "hanya leukosit agranuler saja yang dapat melakukan diapedesis" itu salah.
Sekian dari saya. Semoga dapat menambah pengetahuan kita semua. Jika ada kritik atau saran yang ingin disampaikan dapat melalui kolom komentar dibawah. Mohon maaf jika ada kesalahan kata dari penulis. Terimakasih karena kesediaannya untuk membaca artikel saya.
Daftar Pustaka: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7Â
Pratiwi, D.A. ; Maryanti,Sri ; Srikini ; Suharno ; Bambang .2015.Biologi untuk SMA/MA Kelas XI . Jakarta: Erlangga