Mohon tunggu...
Bazaruddin Ahmad
Bazaruddin Ahmad Mohon Tunggu... Guru - Berkaryalah

Pernah mengajar di homeschooling kak Seto Solo. Kini Mengabdikan diri di SMA N 1 Pulau Maya. Belajar untuk Menulis. j

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bait Pahit

7 Januari 2016   15:51 Diperbarui: 7 Januari 2016   16:11 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan...  lembaran uang itu menamparku sampai sum-sum tulang

Kukira akan ada yang menyelamatkanku

Tapi rupa-rupanya kota ini sama sekali  tak menyediakan lembaran baru buatku

Mungkin pergi jadi jawaban buatku

 

Entah kemana kau sekarang. Aku juga tak tahu, apakah aku penyebabnya atau bukan. Bait-bait yang kau tulis terlalu pahit untuk kumengerti.**

 

Catatan :

(1) Kutipan puisi Sapardi Joko Damono, Hujan Bulan Juli.

Solo, Mei 2007

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun