Karena tidak setiap waktu area ini dibuka untuk umum. Â Kita bisa melihat pemandangan Gunung Tangkuban Perahu, Lapangan Gasibu, Monumen Perjuangan Jawa Barat, dan suasana Kota Bandung. Â Pengunjung juga bisa memanfaatkan aula (ball room) Gedung Sate sebagai tema buat pre-wedding. Kesannya mewah dan megah dengan lampu kristal menggantung di atas aula. Â Kesan kemegahan masa lalu semakin terasa di masa kini.
![Ruang dalam Gedung Sate (dok pri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/01/14/gedung-sate-4-5e1d8b1bd541df78520bd742.jpg?t=o&v=555)
Di halaman Gedung Sate, dekat dengan pintu masuk museum, ada penyewaan otoped listrik. Otoped yang terparkir ada 4 unit dan berwarna hijau cerah. Sayang kendaraan otoped listrik sedang tak ada tenaga alias baterainya habis. Terpaksa menunda keinginan untuk mencobanya di halaman Gedung Sate. Â "Besok lagi ya, Pak," pesan penjaga musuem. Â Wah, besok sudah harus balik ke Jakarta.
![Otoped listrik (dok pri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/01/14/gedung-sate-3-5e1d8af3d541df5f240c0c52.jpg?t=o&v=555)
Kami memilih Pasar Cisangkuy sebagai pilihan. Sebenarnya Cisangkuy bukan nama pasar tapi tempat makan dekat dengan Taman Lansia. Terdiri dari banyak kios/kedai sehingga mirip dengan pasar. Â
Banyak makanan khas nusantara di sini. Â Ada nasi goreng, siomay, kerak telor, lumpia basah, kue balok, dan lainnya. Â Bahkan di waktu-waktu tertentu ada live music-nya. Â Lain waktu akan saya ceritakan pengalaman makan di tempat ini. Â Cerita tentang Bandung memang tidak ada habisnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI