Mohon tunggu...
Herman Wahyudhi
Herman Wahyudhi Mohon Tunggu... Insinyur - PNS, Traveller, Numismatik, dan Pelahap Bermacam Buku

Semakin banyak tahu semakin tahu bahwa banyak yang kita tidak tahu. Terus belajar, belajar, dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Liburan Murah Meriah di Gedung Sate

14 Januari 2020   16:41 Diperbarui: 14 Januari 2020   17:40 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lampu gantung di atas ballroom (dok pri)

Karena tidak setiap waktu area ini dibuka untuk umum.   Kita bisa melihat pemandangan Gunung Tangkuban Perahu, Lapangan Gasibu, Monumen Perjuangan Jawa Barat, dan suasana Kota Bandung.  Pengunjung juga bisa memanfaatkan aula (ball room) Gedung Sate sebagai tema buat pre-wedding. Kesannya mewah dan megah dengan lampu kristal menggantung di atas aula.  Kesan kemegahan masa lalu semakin terasa di masa kini.

Ruang dalam Gedung Sate (dok pri)
Ruang dalam Gedung Sate (dok pri)
Dulu suara sirine bisa didengar hingg 20 km hingga wilayah Cianjur, sekarang melorot hanya tinggal 2 km. Karena sekarang banyak bangunan tinggi dan bercampur baur dengan suara kendaraan.  Sirine ini dalam setahun hanya akan dibunyikan 2 kali.  Yaitu pada hari Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus dan hari bakti Kementerian Pekerjaan Umum pada tanggal 3 Desember.

Di halaman Gedung Sate, dekat dengan pintu masuk museum, ada penyewaan otoped listrik. Otoped yang terparkir ada 4 unit dan berwarna hijau cerah. Sayang kendaraan otoped listrik sedang tak ada tenaga alias baterainya habis. Terpaksa menunda keinginan untuk mencobanya di halaman Gedung Sate.  "Besok lagi ya, Pak," pesan penjaga musuem.  Wah, besok sudah harus balik ke Jakarta.

Otoped listrik (dok pri)
Otoped listrik (dok pri)
Kalau perut lapar tak perlu khawatir.  Banyak tempat makan enak di sekitar Gedung Sate.  Mulai dari rumah makan padang, bakso, fast food, dan banyak lagi.  Tak bakal kelaparan kalau ada di dekat Gedung Sate.

Kami memilih Pasar Cisangkuy sebagai pilihan. Sebenarnya Cisangkuy bukan nama pasar tapi tempat makan dekat dengan Taman Lansia. Terdiri dari banyak kios/kedai sehingga mirip dengan pasar.  

Banyak makanan khas nusantara di sini.   Ada nasi goreng, siomay, kerak telor, lumpia basah, kue balok, dan lainnya.  Bahkan di waktu-waktu tertentu ada live music-nya.  Lain waktu akan saya ceritakan pengalaman makan di tempat ini.   Cerita tentang Bandung memang tidak ada habisnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun