Karena tidak setiap waktu area ini dibuka untuk umum. Â Kita bisa melihat pemandangan Gunung Tangkuban Perahu, Lapangan Gasibu, Monumen Perjuangan Jawa Barat, dan suasana Kota Bandung. Â Pengunjung juga bisa memanfaatkan aula (ball room) Gedung Sate sebagai tema buat pre-wedding. Kesannya mewah dan megah dengan lampu kristal menggantung di atas aula. Â Kesan kemegahan masa lalu semakin terasa di masa kini.
Di halaman Gedung Sate, dekat dengan pintu masuk museum, ada penyewaan otoped listrik. Otoped yang terparkir ada 4 unit dan berwarna hijau cerah. Sayang kendaraan otoped listrik sedang tak ada tenaga alias baterainya habis. Terpaksa menunda keinginan untuk mencobanya di halaman Gedung Sate. Â "Besok lagi ya, Pak," pesan penjaga musuem. Â Wah, besok sudah harus balik ke Jakarta.
Kami memilih Pasar Cisangkuy sebagai pilihan. Sebenarnya Cisangkuy bukan nama pasar tapi tempat makan dekat dengan Taman Lansia. Terdiri dari banyak kios/kedai sehingga mirip dengan pasar. Â
Banyak makanan khas nusantara di sini. Â Ada nasi goreng, siomay, kerak telor, lumpia basah, kue balok, dan lainnya. Â Bahkan di waktu-waktu tertentu ada live music-nya. Â Lain waktu akan saya ceritakan pengalaman makan di tempat ini. Â Cerita tentang Bandung memang tidak ada habisnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H