Mohon tunggu...
Herman Wahyudhi
Herman Wahyudhi Mohon Tunggu... Insinyur - PNS, Traveller, Numismatik, dan Pelahap Bermacam Buku

Semakin banyak tahu semakin tahu bahwa banyak yang kita tidak tahu. Terus belajar, belajar, dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kerokan "Is The Best"

5 Mei 2018   03:33 Diperbarui: 5 Mei 2018   03:43 1382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kerokan (gambar: medan.tribunnews.com)

Sebab itu, penting untuk memilih balsam yang cocok untuk aktivitas kerokan.   Baslem itu ibarat bumbu, harus pas.   Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, Prof Dr dr Dididk Gunawan Tamtomo, PAK, MM, MKes, mengungkapkan bahwa bayi dan balita bisa diobati dengan metode kerokan. 

Pada dasarnya, ada dua jenis penyakit yang mendera manusia, yaitu penyakit berat dan penyakit ringan. Penyakit berat tentu membutuhkan pengobatan dan perawatan medis lebih intensif. Sementara itu, penyakit ringan (seperti sakit kepala, flu, batuk, atau demam) bisa disembuhkan tanpa obat. Anda hanya perlu istirahat dan memenuhi asupan gizi.

Kenyataannya, orang-orang cenderung memilih minum obat kimia saat mengalami sakit ringan. Alasannya? Tentu saja, karena obat mudah didapat dan efek penyembuhannya lebih cepat. Padahal, terlalu sering mengonsumsi obat-obatan kimia itu akan menimbulkan efek samping.

Sebenarnya, tubuh sudah mempunyai sistem imun yang mampu berperang melawan penyakit. Namun, jika kita selalu mengandalkan obat tiap kali sakit, lama-kelamaan kemampuan sistem imun itu akan menurun. Kita justru jadi lebih mudah sakit, lalu ketergantungan.

Kalau sudah begitu, tubuh tidak lagi kebal penyakit, tapi justru kebal terhadap obat. Selain itu, dalam jangka panjang akan ada kemungkinan kerusakan ginjal dan hati. Lagi-lagi, bukannya sembuh, penyakit baru malah menyerang tubuh.

Kerokan merupakan pengobatan yang mudah dan murah, dapat dilakukan di manapun, kapan pun, oleh siapa pun dan menggunakan alat-alat yang mudah diperoleh dan murah seperti benggol, uang koin, kayu, sendok dan bawang merah. Berdasarkan tahapan-tahapan penelitian Prof. Dr. Didik Gunawan Tamtomo di Solo, 90% orang mengenal kerokan dan 85 % merasakan manfaatnya. Ia juga membuktikan bahwa kulit yang telah dikerok tidak berlubang atau mengalami kerusakan sebagaimana yang dikhawatirkan banyak orang selama ini.

Kegiatan kerokan meningkatkan hubungan batin antara pelakunya.  Antara anak dan orangtua, suami dan isteri, atau antarteman.   Terjalin keakraban selama proses ini.   Namun kerokan ini tidak dianjurkan dengan yang bukan muhrim ya.   Misalkan kerokan dengan pacar, kerokan dengan sekretaris.  Bahaya, saudara-saudara.   Orang ketiga (alias setan) bisa muncul.

Sebuah buku tebal bersegel dengan judul 'The Onliest and The Deepest Secrets of The Medical Art' adalah barang unik, langka dan mahal di dunia. Dalam buku ini hanya berisikan sebuah kalimat sederhana. Namun berharga US$ 20.000.   Pemenang lelang itu menemukan 99 dari 100 halaman buku itu kosong tidak ada tulisan sama sekali.  Selain sampul depan, deretan huruf yang membentuk sebaris tulisan pendek di satu halamannya, berbunyi :

'Jaga diri untuk tetap tenang, jaga kaki agar tetap hangat, dan kamu akan membuat dokter terbaik sekalipun menjadi miskin.'

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun