Aksi :Â
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/strategi apa yang digunakan/bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat/Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi iniÂ
- Langkah-Langkah Apa Yang Dilakukan Untuk Menghadapi Tantangan Tersebut.Â
    Sesuai dengan tuntutan Kurikulum Merdeka bahwa pembelajaran diarahkan untuk melatih siswa secara mandiri agar mampu berpikir, menganalisa, dan mengambil keputusan yang tepat untuk memecahkan permasalahan yang ditemuinya. Hal ini berarti pembelajaran yang dilakukan hendaknya menekankan dominasi aktivitas siswa (student centered) serta adanya kolaborasi dalam pembelajaran sehingga pembelajaran mampu memicu potensi siswa secara menyeluruh.
    Seorang siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan mencapai hasil belajar yang baik pula, apabila siswa didukung oleh kondisi lingkungan belajar yang baik dan dengan pemilihan model serta media yang sesuai dengan keperluan dan karakteristik siswa.
- Strategi Apa Yang Digunakan.
    Berdasarkan hal itu, penulis telah melakukan kajian literatur, wawancara dengan narasumber, serta berkoordinasi dengan kepala sekolah selaku pimpinan untuk penetapan langkah penyelesaian yang akan dilakukan. Langkah yang dapat dilakukan sebagai solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang telah dipilih adalah penulis menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantuan media pembelajaran PowerPoint dan GoogleForm dalam proses pembelajaran. Melalui tahapan pembelajaran pada model tersebut, siswa dapat terlibat aktif untuk tertarik mengetahui hal-hal baru dalam pembelajaran berbasis masalah sehingga peran siswa dominan dibandingkan guru (student centered), menumbuhkan pembiasaan pada diri siswa untuk memecahkanÂ
permasalahan yang terjadi pada kehidupan sehari-hari, belajar berkolaborasi serta meningkatkan keterampilan Higher Order Thinking Skill (HOTS) yang sangat diperlukan dalam proses belajar siswa, serta melatih pengetahuan dan keterampilan siswa untuk mencari solusi terhadap permasalahan yang ada. Hal ini akan memberikan pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Â
    Agar pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien, penulis memadukan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan berbantuan media pembelajaran PowerPoint. Keunggulan media ini memiliki tampilan yang menarik, memiliki banyak template yang bisa disesuaikan sesuai kebutuhan, bisa disisipkan video, bisa disisipkan GoogleForm untuk media penilaian, bisa digunakan melalui smartphone dan bisa diakses tanpa adanya batasan waktu. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami materi pembelajaran serta membantu meningkatkan keaktifan belajar siswa di kelas sehingga kualitas pembelajaran lebih baik dan sistematis.
- Bagaimana Prosesnya.
    Implementasi perangkat pembelajaran yang telah dirancang dilakukan pada tanggal 13 sampai 14 Oktober 2022. Langkah pembelajaran dalam menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) menggunakan sintaks khusus yang dilaksanakan pada kegiatan inti pembelajaran yakni sebagai berikut.
- Fase orientasi peserta didik terhadap masalah.
Pada fase ini penulis mengkondisikan siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan secara berkelompok, berupa penayangan video yang dapat disimak oleh siswa sebagai kegiatan pengumpulan informasi. Masalah yang diangkat dalam video berupa masalah
- kontekstual. Setelah menyimak video, siswa dengan bimbingan guru melakukan kegiatan tanya jawab terkait isi video yang disimak. Siswa diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau merespon jawaban dari temannya serta diberikan konfirmasi dan penguatan oleh guru. Siswa bersama-sama menganalisis permasalahan pokok yang akan dipecahkan bersama kelompoknya. Disini peran guru memberikan konfirmasi terkait dengan materi yang akan dipelajari siswa.
            (Kegiatan mengumpulkan informasi)
- Fase mengorganisasikan peserta didik untuk belajar.
- Pada fase ini penulis membentuk siswa menjadi kelompok belajar yang heterogen. Pada setiap kelompok, penulis memastikan setiap siswa dalam kelompoknya telah  memahami tugas mereka masing-masing. Siswa dalam fase ini menyimak arahan dari penulis selaku guru terkait proses pembelajaran yang akan diikutinya. Siswa melakukan kegiatan diskusi kelompok dengan menggunakan LKPD yang harus dikerjakan secara berkelompok dan membagi tugas untuk menyiapkan alat bahan diperlukan serta melakukan percobaan sesuai petunjuk yang diberikan pada LKPD.
- (Kegiatan pemberian penguatan pada simpulan siswa)
- Siapa Saja Yang Terlibat.Â
    Pada kegiatan implementasi perangkat pembelajaran, penulis melibatkan kameramen yang berasal dari rekan guru di sekolah tempat penulis bekerja. Kameramen terlibat penuh dalam proses perekaman implementasi perangkat pembelajaran yang dimulai dari penggunaan alat rekam berupa kamera handphone yang dibantu dengan alat Tripod sebagai pemegang/holder serta media penyimpanan berupa Google Drive untuk menyimpan hasil rekaman berupa potongan video-video.
- Sumber Daya Atau Materi Yang Diperlukan Untuk Melaksanakan Strategi Ini.
-     Selain itu, penulis menggunakan berbagai peralatan teknologi milik inventaris sekolah untuk mendukung proses implementasi ini seperti laptop, LCD proyektor, speaker Bluetooth, serta perangkat wifi  untuk kemudahan akses jaringan internet.