Praktik pembelajaran ini menurut saya penting untuk dibagikan karena banyak guru mengalami permasalahan yang sama dengan permasalahan yang saya alami sehingga dengan adanya praktik baik ini diharapkan bisa menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan guru yang lain.
- Apa Yang Menjadi Peran Dan Tanggung Jawab Anda Dalam Praktik Ini.
Tantangan :Â
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat
- Apa Saja Yang Menjadi Tantangan Untuk Mencapai Tujuan Tersebut?
    Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, kajian literatur, observasi lapangan, wawancara siswa, rekan sejawat guru, kepala sekolah, dan pakar, beberapa tantangan yang terjadi yaitu:
- Hasil wawancara dengan beberapa siswa kelas IV diketahui bahwa masalah yang dihadapi di kelas adalah:
Pada saat kegiatan pembelajaran dikelas guru jarang menggunakan media pembelajaran yang menarik bagi siswa, namun cenderung lebihÂ
- sering menggunakan metode ceramah untuk menyampaikan materi pelajaran.
- Pada saat kegiatan pembelajaran dikelas guru kurang interaktif dan belum optimal dalam melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
- Hasil wawancara dengan sesama rekan guru di sekolah, Â diketahui bahwa masalah yang dihadapi di kelas adalah:
- Kecenderungan guru  dominan menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi pelajaran sehingga keaktifan siswa di dalam kelas menjadi rendah.
- Gaya belajar siswa yang cenderung audio-visual yang didukung dengan media pembelajaran yang kurang interaktif membuat siswa tidak tertarik untuk terlibat dalam proses pembelajaran.
- Hasil wawancara dengan kepala sekolah diketahui bahwa masalah yang dihadapi guru di kelas adalah:
- Guru belum tepat dalam memilih model pembelajaran inovatif.
- Guru belum optimal dalam memanfaatkan media pembelajaran inovatif.
- Hasil wawancara dengan pakar pendidikan diketahui bahwa masalah yang dihadapi guru dikelas adalah :
- Kurangnya pemanfaatan TPACK di kelas.
- Model pembelajaran yang belum relevan dengan kebutuhan siswa.
- Kurangnya penerapan model pembelajaran yang bervariasi dan kontekstual sehingga siswa merasa bosan dan cenderung enggan untuk belajar sehingga hasil belajarnya menjadi rendah.
    Dari hasil wawancara diatas, dapat ditarik kesimpulan tantangan atau masalah yang dihadapi guru di kelas adalah guru belum tepat dalam memilih model pembelajaran inovatif, guru belum optimal dalam memanfaatkan mediaÂ
pembelajaran interaktif (TPACK) dan kecenderungan guru  dominan menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi pelajaran sehingga keaktifan siswa di dalam kelas menjadi rendah yang menyebabkan rendahnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
- Â Siapa Saja Yang Terlibat.
    Dari ketiga tantangan yang dihadapi tersebut, adapun pihak-pihak yang terlibat untuk membantu penulis dalam mengatasi tantangan yakni:
- Kepala Sekolah
    Penulis mendiskusikan terkait dengan tantangan jaringan internet yang sering terganggu dikarenakan musim hujan sehingga mempengaruhi kecepatan internet sekolah. Kegiatan diskusi memperoleh hasil yakni kepala sekolah memberikan kebijakan dengan memindahkan wifi sekolah untuk digunakan di kelas sehingga perangkat teknologi yang digunakan penulis untuk mengoperasikan media pembelajaran menjadi dekat dengan sumber internet sehingga dapat beroperasi dengan lancar. Walaupun demikian, untuk akses wifi sekolah yang telah dipindahkan masih dapat digunakan dengan lancar oleh warga sekolah yang lain.
- Rekan Guru
    Penulis berdiskusi dengan rekan guru di sekolah terkait dengan tantangan siswa belum terbiasa menjawab soal tes evaluasi yang berbasis HOTS. Kegiatan diskusi memperoleh hasil yakni penulis sebagai guru saat memberikan tes evaluasi kepada siswa hendaknya memberikan instruksi/arahan terhadap butir soal yang diberikan. Ini dapat membantu pemahaman siswa terhadap narasi soal sehingga memudahkan siswa dalam menjawab soal.
- Siswa
    Penulis berdiskusi dengan siswa secara klasikal dan individual terkait perubahan suasana hati (mood) yang dirasakan siswa selama proses pembelajaran. Kegiatan diskusi memperoleh hasil yakni siswa ingin diperhatikan lebih detail saat mereka sedang berdiskusi secara berkelompok, sehingga tumbuhnya rasa memiliki pendamping dan fasilitator dalam proses belajar mereka.