Mohon tunggu...
Azuzan JG
Azuzan JG Mohon Tunggu... Seniman - Azuzan JG

Azuzan JG adalah nama yang dikenal di lingkungan seni teater di Indonesia. Nama asli: Azwan Zulfan. Pendidikan terakhir Seni Peran dan Penyutradaraan di IKJ 1990. Aktif sebagai pengajar di Jurusan Teater IKJ 1990-2003. Salah seorang kreator dalam Asian Collaboration Theater Tokyo 2003-2005. Aktif menulis sejak masa kuliah. Tulisannya pernah dimuat di berbagai media di Indonesia. Sejak tahun 2006 menetap di Gouda-Nederland. Tahun 2024 pindah ke kota Arnhem Nederland. Sebelum masa pandemi Covid 19, ia secara berkala kembali mengajar di jurusan teater IKJ, memberikan workshop teater, dan mengamati berbagai seni pertunjukan di Indonesia. Tahun 2013 studi Penyutradaraan dan Editing Film di Open Studio Amsterdam 2013, dan sebagai CEO di WVE FilmVideo Pro. Azuzan JG kini aktif bekerja sebagai pembuat filmvideo, copywriter, penulis lepas skenario, artikel, esei, dll.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Inovasi dalam Kearifan Lokal

13 Juli 2024   17:57 Diperbarui: 13 Juli 2024   18:10 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bambang Pranoto (kanan) penemu Minyak Kutus-Kutus dan Riva Effrianti (kiri), CEO Kutus-Kutus Group Foto bawah: transformasi logo Kutus-Kutus


Kesuksesan yang diraih Bambang Pranoto dan Minyak Kutus-Kutusnya tidak didapatkan dalam seketika.
Ketika memulai usahanya, ia memulainya dengan modal sendiri. Produksinya pun tidak langsung digenjot dalam skala besar dengan strategi bisnis pemasaran melalui iklan besar-besaran. Ia  memulainya dengan cara sangat sederhana. Orang memesan minyak Kutus-Kutus dengan pembayaran dimuka, baru kemudian ia membuatkan pesanan yang diminta.

Banyak entrepreneur muda melakukan kekeliruan dalam memulai usaha bisnis. Mereka memulainya dengan modal besar dan hanya fokus ke strategi pemasaran. Mereka tidak fokus pada produk yang akan mereka jual.


“Bila anda misalnya memulai sebuah usaha restoran,  harus fokus ke produknya, ke masakannya, bukan ke bangunan restorannya.  Kalau masakannya enak, yakinlah, orang akan banyak berkunjung ke restoranmu,” demikian tipsnya buat enterpreneur pemula.


Selain meyarankan fokus pada produk,  ia juga menyarankan enterpreneur pemula agar mengelola sistem keuangan sebaik mungkin. Ia sendiri menerapkan sistem pengelolaan keuangan yang dinamakannya sistem 3 bantal, yakni satu bagian untuk produksi, satu bagian untuk operasi, dan satu bagian lagi untuk tabungan.

Sistem 3 bantal dalam pengelolaan keuangan itu konsisten dijalankannya sampai saat ini. Dengan sistem itu, jumlah tabungannya semakin hari semakin besar. Uang tabungan yang terkumpul itu dijadikan modal untuk membuka unit bisnis yang lain. Unit bisnis yang lain juga dikelola dengan sistem 3 bantal, menghasilkan modal untuk membuat unit bisnis lainnya. Usaha-usaha yang dikembangkannya itu membuka lapangan kerja buat banyak orang.

Ini sebuah langkah pengembangan perusahaan yang patut dicotoh oleh enterpreneur muda.

Arnhem, 12 Juli 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun