Kesuksesan yang diraih Bambang Pranoto dan Minyak Kutus-Kutusnya tidak didapatkan dalam seketika.
Ketika memulai usahanya, ia memulainya dengan modal sendiri. Produksinya pun tidak langsung digenjot dalam skala besar dengan strategi bisnis pemasaran melalui iklan besar-besaran. Ia memulainya dengan cara sangat sederhana. Orang memesan minyak Kutus-Kutus dengan pembayaran dimuka, baru kemudian ia membuatkan pesanan yang diminta.
Banyak entrepreneur muda melakukan kekeliruan dalam memulai usaha bisnis. Mereka memulainya dengan modal besar dan hanya fokus ke strategi pemasaran. Mereka tidak fokus pada produk yang akan mereka jual.
“Bila anda misalnya memulai sebuah usaha restoran, harus fokus ke produknya, ke masakannya, bukan ke bangunan restorannya. Kalau masakannya enak, yakinlah, orang akan banyak berkunjung ke restoranmu,” demikian tipsnya buat enterpreneur pemula.
Selain meyarankan fokus pada produk, ia juga menyarankan enterpreneur pemula agar mengelola sistem keuangan sebaik mungkin. Ia sendiri menerapkan sistem pengelolaan keuangan yang dinamakannya sistem 3 bantal, yakni satu bagian untuk produksi, satu bagian untuk operasi, dan satu bagian lagi untuk tabungan.
Sistem 3 bantal dalam pengelolaan keuangan itu konsisten dijalankannya sampai saat ini. Dengan sistem itu, jumlah tabungannya semakin hari semakin besar. Uang tabungan yang terkumpul itu dijadikan modal untuk membuka unit bisnis yang lain. Unit bisnis yang lain juga dikelola dengan sistem 3 bantal, menghasilkan modal untuk membuat unit bisnis lainnya. Usaha-usaha yang dikembangkannya itu membuka lapangan kerja buat banyak orang.
Ini sebuah langkah pengembangan perusahaan yang patut dicontoh oleh enterpreneur muda.
Arnhem, 12 Juli 2024
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI