Mohon tunggu...
Annisa Nur Azra Syawalia
Annisa Nur Azra Syawalia Mohon Tunggu... Desainer - Mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual 18' ISI - Yogyakarta

halo aku ajet.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kantin sebagai Media Komunikasi Baru

27 November 2019   14:43 Diperbarui: 27 November 2019   18:31 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
cover menikmati makanan dan informasi di kantin DKV (Ilustrasi: Ananda Abidhas Akbar & Mohammad Raihan) 

Menurut teori perkembangan sosiologi desain Agus Sachari (2002) terdapat tiga komponen inti yang membentuk hubungan timbal balik terhadap perkembangan sosiologi desain. Ketiga unsur ini meliputi manusia, sistem nilai, dan benda/desain. Hubungan timbal balik ini mendorong perkembangan desain dalam masyarakat. Hal ini lah yang dikenal sebagai sistem triadik sosiologi desain.

Unsur pertama dalam sistem triadik Agus Sachari adalah manusia. Manusia dari dalam dirinya memiliki ketentuan dan batasan-batasan yang mengatur kehidupan sosialnya serta menjelaskan moralitasnya mengenai baik dan buruk. 

Hal ini berujung dengan tercipta dan dibentuknya sistem nilai yang dianut manusia. Jika nilai-nilai tersebut disetujui oleh masyarakat maka terbentuklah sistem nilai masyarakat tersebut. 

Manusia juga dalam kehidupan sehari-harinya menciptakan benda untuk memenuhi kebutuhannya. Benda-benda ini oleh karena itu dibentuk sesuai kepentingan dan kebutuhan manusia dan nilainya.

Unsur kedua adalah sistem nilai. Sistem nilai secara umumnya terbentuk oleh keputusan kolektif manusia. Sistem nilai tetapi juga dapat dibentuk oleh manusia yang berpengaruh dan figur-figur otoritas. 

Sistem nilai ini kemudian diubah dalam bentuk norma maupun hukum, sesuai dengan asal pembentukannya. Sistem nilai kemudian juga dibentuk kembali melalui benda-benda yang diciptakan oleh manusia. Benda-benda tersebut kemudian merefleksikan nilai-nilai yang tertanam dari masyarakat tersebut.

Unsur ketiga adalah benda/desain itu sendiri. Benda/desain diciptakan oleh manusia untuk memudahkan pencapaian kebutuhannya. Benda/desain oleh karena itu mau tidak mau tertanamkan nilai-nilai yang dianut oleh manusia. 

Benda/desain karenanya membawa nilai dan dampak asosiatif yang berbeda terhadap manusia yang diasosiasikan dengan benda/desain tersebut. Benda/desain dengan konotasi nilai yang negatif dapat menurunkan opini masyarakat terhadap objek yang diasosiasikan dengan nilai negatif tersebut begitu juga sebaliknya. 

Benda/desain juga dapat memengaruhi sistem nilai. Hal ini terjadi akibat pergeseran nilai yang terkadang harus terjadi untuk mengakomodasi benda/desain baru yang masuk ke dalam masyarakat.

Teori berikutnya adalah perkembangan dari sistem triadik Agus Sachari, yaitu sistem triadik sosiologi desain Sumbo Tinarbuko. Sesuai dengan namanya, sistem ini dikembangkan oleh Sumbo Tinarbuko dan dipaparkan dalam kelas sosio-desain DKV ISI Yogyakarta pada tanggal 6 November 2019. Sistem ini mencakup 4 unsur utama, yaitu sosiologi desain, budaya kreatif, modernisasi (pembangunan), serta wacana desain.

Unsur pertama dalam sistem triadik Sumbo adalah sosio-desain. Sosio-desain merupakan kristalisasi dari triadik pertama. Dengan kata lain, unsur ini mencakup interaksi dan komunikasi antara desain dan manusia. Hubungan antara keduanya dapat menghasilkan hal positif dan negatif, penerimaan maupun penolakan. Sosio-desain juga mendorong desainer agar tidak hanya melihat permasalahan dari satu perspektif saja, tapi juga ikut berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun