Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Analisis Kaki Lima, "The Big Five" Menteri Populer akan Jadi Pengganti Jokowi 2024?!

21 November 2021   16:44 Diperbarui: 22 November 2021   06:54 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sedulur Sandi Uno deklarasi dukungan dari DiY-Jateng agar  Menteri Sandi maju Capres di pemilu 2024 (istimewa) 

Perhatikan baik-baik, setelah Jokowi habis jabatan periode kedua sebagai pemegang amanat rakyat, selaku Presiden Indonesia tahun 2024 nanti. Di Penghung tahun 2021 ini, nama-nama Menteri di kabinetnya seperti : Prabowo Subianto, Tri Rismaharini, Airlangga Hartarto, Luhut - Erick Tohir, Sampai Sandiaga Uno mulai di gadang-gadang muncul sebagai calon pengganti sebagai orang nomer satu di Republik. Ini.

"The Best Five" ini memiliki kesantunan, kepiawaian, dan, gaya khas, masing-masing, terlihat mereka memacu kinerja kementerian diatas rata-rata. Masing-masing terlihat mengkilap dengan standar output program sebesar mungkin manfaat bagi rakyat dengan input atau anggaran negara seefisien mungkin. Terlihat dalam situasi normal baru ini, para pembantu Presiden ini cukup mengkilap enerji kesunggugan bekerja sepenuh hati untuk negeri.

Bila bonusnya, nama mereka diingat dalam benak relung calon pemilih hari ini, diingat dengan baik karena kebaikan karakter, serta budi tulusnya membangun negeri pada sektor tanggung jawab yang diemban selama ini, lalu dibuktikan dengan memilih saat hari pencoblosan nanti lalu menjadi
pemegang mandat rakyat, selalu Presiden yang baru nanti

Proses suksesi dalam negeri penganut demokrasi seperti negeri yang kita cintai ini, sejatinya alamiah saja, bila ada perbedaan pilihan calon diantara orang dekat kita sebaiknya diterima dengan tangan terbuka. Tidak perlu gontok-gontokan,  sampai negeri ini seolah belah jadi dua kubu yang sulit menyatu lagi karena beda pilihan capresnya dan dramatisasi kedua belah tim kampanye yang luar biasa.

Mulai hari ini, benak dan pikiran kita semua warga +62 harus terbuka sepenuhnya. Bahwa bisa saja Calon Presiden dan Wakil Presiden Indonesia sudah ada dan tersedia, sedang duduk manis di kabinet sekarang ini.

Belajar  Dari  SBY-JK saat jadi Menteri Andalan  Megawati

Ingatkah Anda, ketika Megawati mengangkat SBY dan JK sebagai. Menteri andalan yang membantu kerja dii kabinetnya. Bisa dibilang, pembantu
Presiden pertama perempuan kita adalah "The Dream Team", sungguh orang-orang terbaik di kementerian masing-masing. Makanya prestasi kerja orang nomer satu ini bisa dibilang istimewa di masa itu.

Lepas dari drama politik yang terjadi, entah dengan skenario pengatur kampanye Presiden yang jitu, atau kejadian itu murni skema dari langit.
Karena kinerja SBY juga JK saat jadi Menteri mengkilap nyaris selalu. Muncul di survei polling  tokoh nasional.

Kemudian bermunculan sekitar 24 "sekoci "  Atau organisasi dalam bentuk relawan yang menjangkau segala segmentasi kelompok dan jelas rakyat. Intinya pendukung dari yang agamis, pecinta olahraga, patriotis sampai yang hura-hura sosialita diwadahi dengan baik.

Penulis juga kebetulan ikut terlibat aktif, membesarkan relawan Suara Bangsa, yang saat itu terus menerus mencetak piagam penghargaan, ucapan Terima kasih, bagi anggota baru yang baru masuk. Saking derasnya dukungan rakyat waktu itu, sampai enam printer jebol, karena terus mencetak ribuan kertas piagam siang malam tanpa putus melelahkan tapi membanggakan akhirnya,  setimpal juga.

Bila pada waktu Pemilu akhirnya SBY dan JK menang mengesankan. Hal itu adalah buah dari presisi rencana , kesungguhan tim inti dan pendukung  yang menyatu dengan relawan. Selain itu ada momentum "ilahi" yang pas. Konon sebagus-bagusnya rencana konsultan dan tim kampanye yang hebat dan jitu tanpa restu langit hal baik itu tidak akan terjadi.

Bocoran Siapa Menteri yang Jokowi restui untuk Menjadi Presiden berikut

Tidak beda dahulu dengan sekarang, lima menteri yang sekarang duduk di kabinet Jokowi punya popularitas yang tinggi, nyaris selalu muncul dalam 10 besar dari survei polling berkala yanh dilakukan Lembaga Survei  Ilmiah yang ada. Dengan aneka metode survei, apakah melalui tatap muka atau  yang lainnya dan mengambil sampel kota-kota besar Indonesia, nama lima menteri diatas rutin muncul, artinya tingkat kepopuleran mereka sudah diatas rata-rata calon lain. Tinggal soal elektabilitas-nya yang perlu ditingkatkan.

Secara batin, Jokowi tentu lebih nyaman bila penggantinya adalah orang yang amat dikenal, terbukti loyal dan setia. Siapapun Presidennya pasti ingin tenang hidup di masa pensiun nanti. Bisa diterka, restu dan keikhlasan Jokowi soal pengganti terbaik versi dirinya akan jatuh kepada pembantu dekatnya yang paling membuat dirinya nyaman.  Kelima Menteri punya jaraka batin yang sama pada Jokowi harinini.

Namun "vox populi vox dei', suara rakyat suara Tuhan. Siapa bisa mengenali amanat penderitaan rakyat (ampera), merayu batin terdalam pemangku hajat negeri ini,  serta pintar menata diri dalam citra positif sebagai pemimpin 'satria piningit" Sebenarnya,  dialah calon pemimpin nasional berikutnya.

Bak Jamur Musim Penghujan, Relawan Capres Tumbuh Di mana-mana

Tri Rismaharini belum memunculkan tim relawan pendukungnya. Demikian juga dengan Airlangga Hartarto dan Prabowo Subianto, namun. Kedua Menteri ini punya posisi tawar yang kuat, karena memiliki Partai Golkar dan Gerindra. Bisa dibilang kalau targetnya hanya calon Wakil Presiden saja, posisi itu amat mudah digenggam.

Nah, bagaimana Luhut dan Erick yang punya posisi di Kementerian strategis dan juga mengendalikan Satuan Tugas penanganan Covid 19. Entah serius atau tidak ingin mencalonkan diri sebagai kandidat penerus Jokowi atau hanya "gimmick', lelucon politik, para pendukung setianya mendirikan PCR bukan singkatan dengan kepanjangan biasa, tetapi Pendukung Cinta Republik.

Sudah jadi rahasia umum, Luhut diserang karena dituduh memiliki perusahaan yang terlibat dalam bisnis tes PCR, sementara Erick Tohir, kakak kandungnya juga disangka memiliki bisnis dengan untung "ajib" Di kesempatan dalam kesempitan. Relawan PCR ini mungkin dimaksudkan sekedar untuk kontra isu buruk itu saja, tapi kalau responnya viral dan berkelanjutan, menggelinding keras jadi bola salju elektabilitas.  Bisa jadi keduanya akan serius mencalonkan diri.

Kuda Hitam Sandiaga Uno

Lalu di Kemenparekraf ada Sandiaga Uno yang menjadi penerus Wisnutama yang di resuffle ditengah jalan dan memiliki beban menghidupkan 37 juta pelaku wisata, UMKM dan usaha kreatif di negeri ini.

Meski langkah awal tersuruk berat karena begitu menduduki kursi Menteri, Sandiaga langsung berhadapan dengan blokade perjalanan turis. Di dalam dan luar negeri, banyak hotel, resto gulung tikar, tutup usaha. Di beberapa kota ada aksi pengibaran bendera putih yang artinya pelaku usaha yang mestinya dinaungi Kemenparekraf, protes keras tidak mampu bergerak dicekam normal baru.

Dengan gayanya yang cuek, humanis, ternyata mampu menebar optimisme di mana-mana. Menteri yang putrinya baru saja di wisuda dari Universitas di AS. Membuat aneka gebrakan di kementeriannya, dengan bantuan tunai bagi pelaku usaha wisata yang membutuhkan.  Membuat 50 Desa Wisata unggulan di seluruh pelosok Indonesia, yang menjadi buah bibir pelaku wisata di dalam dan luar negeri. Dan begitu kran PPKM dibuka, terbukti desa-desa wisata itu menjadi pemggerak ekonomi dengan. Kunjungan. Wisata pecinta desa wisata.

Sungguh Sandiaga terlihat sebagai pengatur strategi sekaligus pemutus. Kebijakan yang tegas, meskipun disampaikan dengan. Kelembutan dan. Kerendahan hati yang memikat siapapun.

Wajar, bila. Menteri yang. Langganan papan tengah survei elektabilitas. Mulai. Menuai dukungan menjadi  calon Presiden muncul di mana-mana.

Ada dukungan dari  relawan Kawan Sandi, Sedulur Sandi di Sleman, juga dari Forum Itjima Ulama, dan Pemuda Islam.

Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menjadi salah satu menteri yang masuk bursa calon presiden (capres) pada Pilpres 2024. Kali ini sejumlah orang yang mengatasnamakan Sedulur Sandi Uno menggelar deklarasi mendukung Sandi maju Pilpres 2024 di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Deklarasi diikuti relawan dan kalangan milenial dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng). .

"Deklarasi ini mendukung Sandiaga Uno maju capres dan menjadi Presiden RI 2024," kata Nugroho Koordinator Sedulur Sandi kepada wartawan, Minggu lalu.

Acara deklarasi digelar di Pakis Resto, Maguwoharjo, Depok, Sleman, DIY. Deklarasi Sedulur Sandi Uno DIY-Jateng mengambil tagline 'Sedulur Sandi Uno DIY-Jateng Mumpuni Lan Ngayomi Sak Kroso Sak Suoro Sandi Presiden 2024'..

"Sandiaga mewakili generasi kami, selalu up to date dengan perkembangan dan teknologi, sosok yang paling cocok memimpin Indonesia ke depannya," jelasnya.

Selain deklarasi mendukung Sandiaga maju capres 2024, Sedulur Sandi Uno disebutnya juga sebagai wadah anak muda untuk berkreasi. Tidak hanya dari DIY, milenial yang hadir mendukungjuga dari Temanggung dan daerah Jateng lainnya. Khas anak muda, pernyataan dukungan itu juga disuguhkan Gelar Budaya Jogjavakrasi, orasi budaya, hingga stand up comedy.

Sebelumnya diberitakan, dukungan terhadap Sandiaga datang dari sejumlah ulama yang tergabung dalam Forum Ijtima Ulama dan Pemuda Islam Indonesia. Ada beberapa alasan kenapa  Sandiaga di calonkan menjadi capres periode 2024-2029.

Sandiaga  agamis dan dinilai punya rasa kepedulian terhadap umat beragama.
"Sandiaga tidak pernah melontarkan ujaran kebencian terhadap agama lain. Sandiaga hampir selalu menyempatkan diri hadir di berbagai agenda besar yang dihelat oleh organisasi islam di Indonesia," ujar Ketua Pelaksana Ijtima Ulama dan Pemuda Islam Indonesia, Arief Fahrudin, dalam Forum Deklarasi Ijtima Ulama dan Pemuda Islam Indonesia Mendukung Sandiaga Uno Capres di Cipinang, Jakarta Timur, awal bulan ini.

Tokoh yang mulai digandrungi banyak kalangan ini, dinilai memiliki integritas dan 'zero' dosa politik karena mampu menjaga kepercayaan terhadap pubik, memiliki kepribadian yang cerdas dan bekerja keras, juga dinilai sebagai sosok yang santun dan sederhana.

"Sandiaga juga murah senyum dan selalu menundukkan kepala saat bertemu dengan masyarakat umum. Sandiaga tetap sederhana hal ini bisa dilihat dari mobil sehari beliau hanya Nissan X-Trail dan Grand Livina yang harganya terjangkau untuk masyarakat awam," ucap Arief. Sandiaga  disebut punya rasa optimistis yang kuat dan populer di kalangan milenial. Terlebih, kata dia, Sandiaga terkenal akan karakter politikus muda.

"Diperlukan sosok muda yang mampu membawa garda bangsa ke arah kemajuan hal itu bisa terwujud dalam karakter Sandiaga," ujarnya.Sandiaga dinilai sudah punya pengalaman politik yang cukup. Mengingat dirinya pernah menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta dan kini menjadi Menparekraf. Terakhir, Sandiaga dinilai siap maju menjadi capres 2024-2029.

Begitulah suara milenial di DIY, Jateng juga suara Ijtima Ulama dan Pemuda Islam di Jakarta mulai "menendang" Bola, kuda hitam tokohnya ke tengah panggung politik nasional. Kita lihat apakah berikutnya kalangan emak-emak  milenial dan kawan kawan, Sedulur Sandi di kota lain akan menabuh genderang dukungan secara berirama, rancak dan harmoni. Sehingga di ujungnya Menteri terkaya ini, tidak hanya punya kinerja yang mengkilap tetapi juga pendukung real di semua kota dan semua golongan, punya kans. Kuat jadi calon sesungguhnya. Punya elektabilitas kuat dan didukung partai sesuai kuota dukungan. Minimal.

Kembali kepada fokus,"The big five"  lima Menteri yang mulai mencorong ketokohannya. Semua bergerak bekerja dan meriah dukungan pendukung di mana-mana. Namun demikian restu Jokowi adalah prasyarat utama. Presiden yang doyan blusukan ini dipastikan akan memilih calon pengganti dari salah satu menterinya yang paling loyal, santun, dipercaya rakyat, dan menghargai kerja Presiden sebelumnya.

Gampang kan jadi Presiden?
Sayangnya anda dan penulis "kebetulan" Tidak sedang menjadi pembantu Presiden, Silakan para Menteri yang mulya tunjukkan kinerja kesungguyanmu jangan hanya mengejar survei elektabilitas saja. Bekerjalah Sungguh-sungguh. Kami akan mencatat dan memilih para Menteri yang bekerja sepenuh hati demi kejayaan negeri yang kita cinta, bukan hanya memenuhi kocek golongan sendiri.

Wahai para Menteri terhormat, selamat berlomba merebut hati rakyat!.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun